» » Positif dan negatif debu vulkanik gunung berapi

Pembaca :
BBC : Indonesia is home to around 130 active volcanoes
Aktivitas gunung berapi yang meningkat selalu dibarengi dengan semburan abu vulkanik. Lalu seberapa berbahaya abu vulkanik bagi kesehatan? Tentu berbahaya bila kita menghirupnya. Abu vulkanik diketahui bisa menyebabkan iritasi mata, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga gangguan pada kulit. Kandungan abu vulkanik sangat berbahaya karena mengandung S102 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas.

Bentuk pasir kuarsa itu tidak bulat layaknya debu biasa. Di bawah mikroskop, pasir kuarsa itu tampak berujung runcing. Ini tentunya bisa melukai saluran pernapasan, mata, bahkan kulit.

Saat meletus, gunung berapi memang umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik mengandung silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluoride. Ada juga unsur lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.




permukaan debu vulkanik sangat tajam
Khusus silika, sebenarnya memang ada di sekitar kita, dan sangat mungkin terhirup dalam kondisi normal tapi intensitasnya tidak besar, dan kalaupun terpapar tidak terus-menerus seperti saat bencana erupsi.

Dengan intensitas tinggi, bisa jadi bulu-bulu hidung tak cukup kuat menahan serangan partikel polutan berbahaya. Belum lagi ada kemungkinan suhu panas dan gas-gas beracun yang mungkin ikut keluar bersama abu vulkanik. Akumulasi silika dalam paru-paru bisa mengakibatkan silikosis yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Silikosis umumnya menyerang pekerja tambang. Namun mereka terserang silikosis karena paparan silika konsentrasi tinggi dari jangka waktu yang lama.

permukaan debu biasa yang bundar-bundar, tidak tajam
Dengan mengetahui ganasnya debu vulkanik, maka kita bisa lebih hati-hati saat berada dalam kondisi erupsi gunung berapi. Menggunakan masker dan kacamata merupakan salah satu cara untuk mengurangi masuknya debu vulkanik ke dalam tubuh walaupun tidak maksimal karena debu masih bisa masuk melalui celah masker dengan mulut atau hidung.

SISI POSITIF
Dalam jangka pendek, abu vulkanik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan hidup. Namun, dalam jangka panjang, abu vulkanik memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, khususnya di bidang pertanian.

Abu vulkanik memiliki dampak yang buruk dalam jangka pendek karena di awal keluarnya dari kepundan gunung berapi, material ini memiliki sifat kimiawi yang akan menurunkan kesuburan tanah.

Abu vulkanik memiliki kadar keasaman (Ph) sekitar 4 – 4,3. Dengan kadar keasamannya, tanah yang terkena abu vulkanik akan memiliki kadar keasaman (Ph) tanah sebesar 5 – 5,5. Padahal normalnya suatu tanah dikatakan subur jika memiliki tingkat keasaman (Ph) sebesar 6 – 7.

Turunnya kadar keasaman (Ph) tanah ini akan turut menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sehingga tanah yang terkena abu vulkanik akan mengalami penurunan produktivitas lahan jika dimanfaatkan untuk bidang pertanian.
perkebunan kol yang gagal panen

Di samping itu, dalam jangka pendek, abu vulkanik dapat mengusir hama serangga atau gulma yang biasa menjadi musuh petani. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut tidak dapat hidup dalam suasana terlalu asam, sehingga populasi mereka menurun.

Dalam jangka panjang, abu vulkanik akan memberikan dampak yang sangat positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu vulkanik telah dapat dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan bantuan manusia menggunakan dolomit atau pengapuran (CaCO3) sebagai penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam abu vulkanik akan menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman pertanian.

Dengan menggunakan metode analisis aktivitas neutron cepat (AANC) terhadap sampel abu vulkanik, didapatkan data kuantitatif atas kandungan mineral yang terkandung di dalam sampel abu vulkanik. Terdapat empat jenis mineral utama yang terkandung di dalam abu vulkanik, diantaranya : Besi (Fe), Aluminium (Al), Magnesium (Mg), dan Silika (Si). Keempat mineral tersebut adalah zat hara yang dapat membantu menyuburkan tanaman.

Nah, di samping musibah pasti ada hikmahnya. Bencana datang memang tak bisa diusir dengan mudah karena ini kuasa Tuhan, tetapi kita sebagai manusia haruslah memikirkan sisi positifnya juga.

*foto dan teks diambil dari berbagai sumber, melalui penyuntingan Oyin


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Positif dan negatif debu vulkanik gunung berapi . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda