» » » Petrichor atau Ampo dalam tradisi Jawa

Pembaca :
Pernah merasakan tetes air hujan pertama kali? Konon, itu dapat memberikan kebahagiaan. Hmm... begitulah salah satu dialog di film. Jika 'tetes air hujan pertama kali' diulang berkali-kali dalam dialog, maka akan repot si aktor untuk mengucapkannya. Tapi, ada istilah untuk menggambarkan hal tersebut yaitu petrichor.

"Petrichor (/ˈpɛtrɨkɔər/) is the scent of rain on dry earth, or the scent of dust after rain. The word is constructed from Greek, petros, meaning stone + ichor, the fluid that flows in the veins of the gods in Greek mythology. It is defined as "the distinctive scent which accompanies the first rain after a long warm dry spell"." - (dari wikipedia)


Petrichor ( / pɛtrɨkɔər / ) adalah aroma hujan yang jatuh mengenai tanah kering, atau aroma debu setelah hujan. Kata ini diciptakan dari bahasa Yunani, petros, yang berarti batu dan nanah, cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani. Hal ini didefinisikan sebagai "aroma khas yang menyertai hujan pertama setelah lama musim kering".

Istilah ini diciptakan pada tahun 1964 oleh dua peneliti Australia, Bear and Thomas, untuk sebuah artikel dalam jurnal ‘Nature’. Dalam artikel itu, penulis menggambarkan bagaimana bau berasal dari minyak dipancarkan oleh tanaman tertentu selama masa kering, di mana itu diserap oleh tanah serta elemen tanah liat dan batu.

Selama hujan, minyak dilepaskan ke udara bersama dengan senyawa lain, geosmin, suatu metabolik produk sampingan dari Actinobacteria tertentu, yang dipancarkan oleh tanah basah, menghasilkan aroma khas, ozon juga dapat muncul jika ada petir.

Dalam sebuah makalah, Bear dan Thomas menunjukkan bahwa minyak menghambat perkecambahan benih dan pertumbuhan awal tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman memancarkan minyak untuk melindungi benih dari perkecambahan di dalam tanah.

Senyawa petrichor ini sudah ada namanya dalam senyawa kimia, namanya adalah senyawa 2-decanone. Selain dari senyawa tadi bau-bauan khas hujan katanya juga muncul karena pelepasan spora dari bakteri actinomycetes yang hidup di dalam tanah lembap atau basah dan akan mati jika tanah itu kering.

Ajaibnya orang yang mencium bebauan ini banyak yang tiba-tiba mengalami flasback. Mencium bebauan tersebut dapat membuat perasaan tenang, tentram, dan damai sehingga banyak orang bilang “I love the smell after the rain”.

bu Nafsiah

Jika di luar sana orang merasa ajaib mencium bau tanah kering yang pertama kali diguyur hujan setelah lama musim kering, maka di pulau Jawa penduduknya sudah terbiasa makan "ampo". Ampo ini terbuat dari lumpur sawah, baunya mirip seperti bau tanah saat hujan pertama setelah lama musim kering. Lalu rasanya seperti apa? ya tentu saja seperti keripik...kremus-kremus di mulut..

The ampo snack, made entirely of clean, gravel-free earth from paddy fields, can be eaten like crème roulée. Tuban villagers also believe that these supposedly cool, creamy baked rolls of soil are an effective pain-killer and skin-nourishing product.

telur bekicot dalam kaleng

bekicot ngendog

The snail eggs are slimy babies of slimy parents. of course, snail caviar is pasteurized and no longer slimy, just like the ampo snack is baked and no longer muddy. But somehow we instinctively slip out an “ew” or two upon hearing of some food we have not yet associated with food. (reuters, dailymail)

Ternyata orang kulon yang lebih maju dalam hal teknologi masih kalah dengan penduduk Tuban yang sudah terbiasa makan ampo sejak dahulu kala...bahkan penduduk di sini juga suka memasak telur bekicot..Orang kulon menyebutnya "the snail eggs" bahkan telur bekicot ini sudah diperdagangkan di beberapa supermarket ternama di kulon.

If you like the smell after the rain or snail eggs, so buy ampo or snail eggs from Tuban, East Java, Indonesia, the price is cheaper.

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Petrichor atau Ampo dalam tradisi Jawa . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda