» » Waria Cantik dan Seksi

Pembaca :
Waria adalah minoritas dalam masyarakat, ia berasal dari kata wanita pria (shemale) karena pria tapi menyerupai wanita, mereka merasa jiwa yang berada dalam tubuhnya adalah wanita, bahkan ia memperlakukan tubuhnya layaknya seorang wanita.

Berdandan, berpikir, perasaan, dan perilaku layaknya perempuan. Yang membedakan adalah jenis kelamin yang dimiliki. Kehidupan yang mereka alami seperti orang normal, kebutuhan biologis, aktifitas, dan bergaul dengan sesama bahkan dengan orang yang bukan dari kelompoknya karena mereka juga bagian dari masyarakat.

Keberadaan waria kini sudah mulai diakui, walaupun kadang masih dianggap tidak normal dan dijadikan obyek ejekan lucu untuk ditonton bila mereka berlebihan dalam mengekpos diri sehingga terkesan aneh. Tidak sedikit pula dari kaum waria terlahir dalam masyarakat yang menerima dengan tangan terbuka.

Waria di Indonesia lekat dengan citranya sebagai PSK (Penjaja Seks Komersial), walaupun tidak semua, namun label tersebut selalu menyertai. Bagi waria yang berpendidikan dan berketrampilan tentulah dapat bekerja dengan layak, tapi bagi yang tidak tentulah sangat sulit, satu-satunya hal termudah adalah menjadi PSK, karena takkan diterima kerja di manapun.


Mereka punya sensitifitas tinggi, sehingga terkesan menutup diri, rendah diri, dan membatasi pergaulan dengan masyarakat bahkan keluarga sendiri yang tidak bisa menerima mereka apa adanya. Namun, mereka anggap hal itu sebagai angin lalu dan menjadi seorang waria adalah karunia dan kehendak Tuhan, tidak ada seorangpun yang mampu menolak dan melawan.


Kaum waria memiliki wadah perkumpulan seperti di Jakarta FKW (Forum Komunikasi Waria) dan YSS (Yayasan Srikandi Sejati), di Malang IWAMA (Ikatan Waria Kota Malang), dan di Semarang yayasan TIARA BANGSA, PHBK (Persatuan Hidup Baru Dalam Kasih), dan PERWARIS (Persatuan Waria Kota Semarang). Tujuannya memberi kekuatan spirit dan emosional, bekal religi yang kuat untuk menerima diri apa adanya, berlapang dada, perlindungan hak asasi dan keadilan, pengakuan, penerimaan masyarakat, memupuk persaudaraan, penyuluhan HIV/AIDS, maupun arisan.


Mencoba eksis dan membaur sebagaimana mestinya tanpa mengubah sesuatu pun dalam diri, hidup dalam persatuan yang kuat, apapun profesinya. Keberadaan komunitas waria haruslah sebagai sebuah penerimaan tanpa mempersoalkan bagaimana stikma dan seperti apa karena mereka juga manusia.

Sumber tulisan :
laporanpenelitian.wordpress.com


Waria: Takdir atau Pilihan ??

“Apakah menjadi waria itu takdir atau pilihan?”

Waria bukanlah kelamin, tetapi lebih merupakan sebuah identitas. Beberapa masyarakat menganggap bahwa tidaklah aneh menjadi waria karena ini trend, gerakan kebebasan atas pilihan dari para pelakunya.

Ada sudut pandang berbeda dalam memandang waria. Waria disebut – sebut sebagai trend "penyakit" masyarakat hedonis. Alasannya, motivasi yang mendominasi munculnya "metamorfosis gender" tersebut lebih ke arah ekonomis. Parahnya, didominasi praktek prostitusi komersil: pelacuran – walaupun tidak semua.

Jika ada yang bertanya tentang waria, apakah menjadi waria itu takdir atau pilihan, maka akan kujawab sebagai pilihan. Karena ketika dilahirkan, manusia hanya ada dua: wanita dan pria. Mereka yang kemudian bertransformasi menjadi waria adalah karena lebih nyaman dengan keadaan serba feninim daripada maskulin.

Menjadi waria asli, yaitu waria yang sesungguhnya memang merupakan dilema. Sebab memiliki tubuh sebagai pria namun merasa sebagai wanita. Ada perbedaan antara menjadi waria asli dan waria jadi – jadian. Waria asli karena “panggilan” jiwa – mereka menyebutnya begitu. Sedangkan waria jadi – jadian karena “tuntutan” profesi, yaitu dalam dunia hiburan atau untuk mencari nafkah seorang laki – laki rela menjadi waria dan berperilaku layaknya waria asli.

Sebagai masyarakat yang mengaku normal; artinya yakin sebagai laki – laki atau perempuan, kadang merasa keberadaan waria adalah gangguan. Namun perasaan semacam itu hanya bertahan dalam pikiran masing – masing sebab mereka mungkin tak punya keberanian untuk mengadili, mungkin mereka masih punya hati – entahlah. (oyin)

Sumber foto :
news.bbc.co.uk


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Waria Cantik dan Seksi . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda