» » Filosofi perempuan dalam adat Jawa

Pembaca :
Estri”, salah satu terminologi di Jawa untuk menyebut perempuan ini berasal dari bahasa Kawi (estren), yang berarti panjurung atau pendorong. Hampir sama dengan kata “garwo”, berdasarkan etimologi rakyat Jawa, dipresepsikan sebagai “sigaraning nyowo” (belahan jiwa). Perempuan modern mengartikan falsafah Jawa ini untuk menepis anggapan bahwa perempuan dalam budaya Jawa bukan sekedar konco wingking atau pemandu sorak belaka.

Sering juga, istri disimbolkan sebagai “pedharingan” alias periuk. Dahulu, periuk adalah tempat menyimpan beras atau menanak nasi. Ini diartikan sebagai fungsi perempuan untuk menyimpan harta benda yang dicari suami, kemudian mengolahnya untuk kelangsungan hidup keluarga. Fungsi tersebut tak ubahnya sebagaimana seorang sutradara yang berperan di belakang layar. Di mana seorang istri sangat berpengaruh dalam menentukan keputusan rumah tangga. Lalu, seperti apa ciri perempuan ideal yang selalu diharapkan oleh seorang laki-laki?

Berikut ciri perempuan ideal yang dikutip dari Serat Candraning Wanita.

Mrica Pecah (Butiran Merica yang Pecah)
Perempuan dalam kategori ini adalah perempuan yang digambarkan sebagai perempuan dengan badan yang ramping dan padat, kulit putih, dan payudara yang montok. Sifat dari ciri utama perempuan ini adalah kemampuannya yang dengan mudah dapat diterima di berbagai kalangan, tapi sangat rapat menyimpan rahasia. Perempuan seperti ini dikatakan akan membawa kebahagiaan kepada pasangan yang memiliki kedudukan yang tinggi, karena kemampuannya untuk mendampingi suami dalam berbagai kesempatan sekaligus kemampuannya untuk dapat menutup mulut dan menjaga kehormatan sang suami.

Surya Sumurup (Matahari Tenggelam)
Bagaikan semburat jingga di langit ketika mentari tenggelam, perempuan seperti ini membawa keindahan dan menampilkan keindahan yang luar biasa. Tidak hanya indah secara fisik, tapi juga dipercaya akan mampu menjadi kebanggaan pasangan karena kesetiaan luar biasa yang dimilikinya.

Ciri fisik perempuan ini adalah bibirnya yang berwarna merah jambu, dengan sorot mata yang agak kebiruan. Rambut di dahi digambarkan kuncup seperti bunga turi, dan alis perempuan dalam tipe ini digambarkan memiliki alis yang melengkung indah seperti bulan sabit. Bukan hanya secara fisik dan kesetiaan, bahkan digambarkan perempuan ini sanggup memberikan perlawanan yang berarti dalam urusan pertarungan asmara.

Menjangan atau Macan Ketawan  (Kijang atau HarimauTertawan)
Perempuan seperti ini digambarkan memiliki sifat yang siap dan akan selalu memberikan perlawanan yang pas bagi pasangannya, sehingga sang pasangan tidak akan pernah merasa bosan karena bersanding dengan perempuan seperti ini bagaikan petualangan menyenangkan, dan selalu memberikan kejutan yang menarik untuk diselami. Secara fisik perempuan seperti ini memiliki gambaran wajah yang cerah ceria, mata yang terbuka lebar dan terlihat bersemangat, kulit yang bercahaya, memiliki sifat yang keras, tapi murah hati dan selalu menolong.

Fisik perempuan dalam kategori ini tergolong agak besar, walau tidak berarti tegap. Perempuan yang masuk dalam kategori ini adalah perempuan yang tidak mudah tergoda dan mampu memberikan kehangatan kepada pasangannya. Seringkali seorang perempuan tidak memiliki satu ciri saja, terkadang memiliki beberapa ciri campuran yang menyebabkan setiap perempuan menjadi unik, cantik, dan ideal dengan caranya sendiri.



Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Filosofi perempuan dalam adat Jawa . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda