» » Bukan sulap bukan sihir

Pembaca :
Air nan kecut atau buah yang begitu asam rasanya menjadi manis seketika setelah kita mengunyah buah ini...

Di Taman Wisata Mekar Sari Cileungsi Bogor pernah menyelenggarakan festifal hajatan bertajuk "Citrus Festival atau Festival Jeruk." Tentu saja acara ini untuk menampilkan beraneka jenis buah jeruk, dari yang memiliki rasa paling manis sampai yang sangat kecut.

Nah, disalah satu gerai, panitia festival menampilkan aneka jeruk yang rasanya cukup membuat gigi gemelutuk ngilu saking kecutnya jika kita makan. Di dekat jeruk yang berasa asam tadi panitia memasang tulisan yang menantang "Siapa berani coba" Karuan tak ada pengunjung yang ingin mencoba, karena mereka tahu bahwa buah jeruk tersebut sangat asam rasanya..

Diantara deretan buah jeruk yang asam rasanya itu panitia menyelipkan buah yang bentuknya mirip melinjo tapi ukurannya lebih kecil. Mereka memberi nama buah "Ajaib".

Mulanya banyak pengunjung kurang yakin, buah kaya gitu kok dibilang ajaib, apanya yang ajaib ? Baru setelah mengetahui "khasiatnya", mereka langsung takjub. Terelebih setelah mencicipinya sendiri sang buah ajaib tersebut. Mereka terheran-heran, setelah mengunyah buah ajaib tadi, jeruk yang rasanya begitu kecut tiba-tiba berasa begitu manis seolah-olah telah direndam dalam air gula. jeruk nipis, lemon, asam dan belimbing wuluh misalnya, semua akan berubah menjadi manis tanpa kecuali!


Setengah jam menipu lidah
Tentu adegan tadi bukan sedang melihat pertunjukan sulap. Fenomena aneh itu bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan telah meneliti, ternyata buah yang punya nama ilmiah Synsepalum dulcificum ini memang mengandung senyawa kimia glikoprotein, yang diberi nama miraculin. Pada saat buah ajaib dimakan, senyawa miraculin ini bekerja dengan melapisi bagian saraf di lidah yang bertanggung jawab tehadap rasa kecut.

Karena terlapisi, sarafpun menjadi mati rasa ketika ada bahan asam yang lewat, lidah akan merespon rasa asam tadi menjadi manis. Dengan kata lain lidah dikelabuhi sehingga ia menganggap asam sebagai gula. Buah stroberi yang punya rasa asam misalnya, akan berubah rasa layaknya permen stroberi atau sirup stroberi. :D

Tapi perlu diketahui efek ini hanya bekerja di organ lidah. Miraculin tidak merubah rasa asam menjadi gula. Ia hanya mengelabuhi saraf lidah, sehingga menganggap asam sebagai gula.

Begitu lolos dari lidah, maka makanan-makanan yang memiliki rasa asam tadi akan akan tetap di respon asam oleh organ pecernaan kita. Lambung akan tetap mengenali belimbing wuluh tetap sebagai belimbing wuluh tidak lalu berubah menjadi madu. Jika tidak berhati-hati dalam memakan buah yang memiliki rasa asam kita dapat terkena efek buruknya. Mentang-mentang jeruk nipis terasa manis di lidah, lalu kita makan sesukanya. Lidah memang merasakan manis jeruk kecut tadi, tapi lambung kita bisa kedodoran, yang punya penyakit mag bisa kumat... :(

Saudara dekat sawo
Menilik sejarahnya, tanaman ini bukan tanaman asli Indonesia, ia berasal dari Ghana, Afrika Barat. Tetapi di Indonesia memiliki saudara dekat yang buahnya bisa kita makan yaitu sawo. Namun jika dibandingkan dengan sawo, daun dan buah tanaman ajaib ini jauh lebih kecil.

Ada dua jenis buah ajaib ini yaitu :
  1. Syncepalum dulcificum
  2.  Syncepalum subcordatum
Yang pertama berupa  tanaman kecil dengan daun runcing, sedangkan yang kedua memiliki daun dan buah yang lebih besar. Dari kedua jenis ini, maka yang kedua lebih rajin berbuah.

Ingin menanam buah ini ?, kita bisa menanamnya di halaman rumah, kita bisa membeli bibitnya dari toko tanaman atau membibitkannya sendiri.

Perbanyakan tanaman biasanya dengan menggunakan biji. Biji yang akan ditanam ini harus berasal dari buah yang telah matang.. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah  mempersiapkan media tanam. Media yang paling disukai oleh buah ajaib ini adalah tanah yang gembur dan berpori. Kita bisa membuat media tanam dari campuran tanah, pupuk kandang dan sekam (kulit padi) yang telah dikeringkan dengan perbandingan 1:2:3. Bersihkan biji buah ajaib dari sisa daging yang menempel dengan air mengalir, setelah bersih, kemudian keringkan dengan meletakannya diatas tisu.

Semai biji di atas media yang telah kita siapkan tadi. Sirami dengan air secukupnya setiap hari. Setelah tiga puluh hari maka biji akan berubah menjadi kecambah. Setelah bibit berumur kira-kira dua bulan sejak dari mulai disemai, tanaman dapat dipindahkan ke pot kecil. media pada pot sama dengan media saat kita menyemai pertama kali.

Selain melalui semai biji, tanaman ini juga dapat di perbanyak dengan cara vegetatif yaitu cangkok. Dengan cara kedua ini pertumbuhan tanaman akan lebih cepat, tanaman akan rimbun dan cepat berbuah. Gimana mau coba tanam ? :-?

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by dhea

bean
Hi there!, You just read an article Bukan sulap bukan sihir . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda