» » Mengintip Kedai Kopi di Melbourne

Pembaca :

Seattle, Portland, Taipei, Singapura, London, dan Melbourne adalah beberapa kota di dunia yang punya satu kesamaan yakni budaya minum kopi yang berkembang pesat. Di Kota Melbourne, budaya minum kopi berawal dari gelombang imigran asal Italia yang mulai menetap sekitar tahun 1850-an.

Munculnya warung kopi pinggir jalan yang menjajakan espresso menjadi gambaran betapa masyarakat di kota terpadat di Victoria ini mulai kecanduan kopi. Sepanjang hari, ada saja orang yang duduk sambil ngopi bareng. Kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga awal tahun 2000-an, di mana beragam coffee house dari yang tradisional sampai modern berlomba-lomba menyajikan secangkir kopi yang nikmat.

Pemandangan itu turut melambungkan nama Melbourne sebagai kota dengan third wave coffee scene termaju. Istilah third wave coffee mulai booming tahun 2002, di mana mayoritas orang memperlakukan kopi bukan hanya sebagai komoditas yang diproduksi secara massal, namun sebagai produk yang membutuhkan metode pengolahan terbaik dan layak diapresiasi.

Ada beberapa tempat ‘ngopi’ yang menjadi rekomendasi bagus untuk dibuktikan, di antaranya adalah berikut ini:

Market Lane Coffee
Market Lane Coffee lahir di area suburban mewah di South Yarra, tidak jauh dari pusat Kota Melbourne. Dari lokasi tersebut, Market Lane Coffee merangkul biji-biji kopi dari seluruh dunia untuk digiling sendiri dan dicoba jenis manakah yang paling cocok dengan metode seduh tertentu. Dari Rwanda Utara misalnya, mereka membawa kopi yang full body dengan rasa karamel, jeruk, dan kismis yang samar.

Pengalaman yang sudah tahunan telah membawa Market Lane pada reputasi bergengsi di kalangan specialty coffee (kopi grade tinggi) di Melbourne. Awal tahun ini Market Lane baru saja membuka outlet terbaru di lokasi yang paling ikonik, Queen Victoria Market, di sisi utara area Melbourne pusat. Tokonya berlokasi di tempat yang selama 80 tahun merupakan sebuah apotek, dengan karakteristik toko kuno seperti keramik putih dan meja marmer. Tipikal interior yang diadaptasi banyak tempat hip di kota ini.

Namun, lokasi ini bukanlah kafe di mana pengunjung datang dan duduk santai sambil minum kopi. Ratusan orang mampir ke toko ini untuk mendapatkan caffeine boost selama beberapa menit, kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali.

247 Flinders Lane
Menyesuaikan dengan tema suburban coffee house yang bertujuan memenangkan pasar di pusat Kota Melbourne, tahun lalu Dukes Coffee Roasters membuka toko ke duanya di Flinders Lane, hanya 5 menit berjalan kaki dari Federation Square yang tersohor. Toko pertama mereka yang juga tempat menyangrai biji kopi berlokasi di Windsor, sangat dekat dengan St Kilda.

Mengusung konsep yang sama, outlet di Flinders Lane ini berpedoman social & environmental sustainability. Pemikiran yang tertuang pada bahan-bahan daur ulang seperti lantai keramik yang antik. Saratnya penggunaan panel kayu juga menjadi keunikan dalam desain ‘rumah kopi’ yang tak pernah sepi pengunjung ini.

Kopinya diseduh menggunakan sejumlah metode penyeduhan kopi, di antaranya V60 (metode filter drip), aeropress, dan dengan mesin espresso. Dukes juga menawarkan pastry enak yang dikirim dari toko-toko roti papan atas di Melbourne.

Sama seperti kedai kopi ‘serius’ yang tampaknya seragam menawarkan kursi-kursi tinggi, atmosfer Dukes kurang cocok bagi yang ingin berkutat di depan laptop. Namun, tempat ini pas untuk peristirahatan sekejap di tengah waktu Anda menjelajahi lorong-lorong kecil di pusat kota.

8 Exploration Lane
Proyek ketiga dari Padre Coffee ini termasuk salah satu coffee shop papan atas dengan kapasitas tamu yang besar. Di sana-sini terlihat peralatan kopi untuk dijual, seperti aeropress, tumbler berinisial LOHC, dan biji kopi istimewa. Dipimpin oleh seorang ahli di industri kopi, kesempurnaan kopi di sini disajikan melalui sejumlah metode brewing.

Dua buah mesin espresso merek Slayer warna hijau muda terlihat mencolok di meja counter. Segelas Piccolo a la LOHC, yakni 1 shot espresso yang disudahi dengan penuangan susu dalam gelas demitasse, terbilang cukup menawan.

Ambience-nya lebih santai dibandingkan kedai kopi sibuk lainnya di pusat kota. Anda bisa berlama-lama menikmati 2-3 cangkir kopi setelah lelah berjalan kaki mengelilingi kota. Yang menarik, koleksi donatnya menggiurkan, dengan icing rasa blood orange hingga espresso. Di sini, donat dan koleksi pastry lainnya cepat ludes.

M Shed, Queen Victoria Market, Peel Street
Di Padre Coffee yang terletak di sudut pasar terikonik di Australia ini, Anda dapat menikmati rasa kopi yang fantastis, dengan pelayanan yang hangat serta ruangan yang berdesain shipping container. Padre Coffee semula hadir di sebuah suburb di East Brunswick pada tahun 2008 sebagai salah satu coffee roaster (penyangrai kopi) mumpuni yang mengambil biji-biji kopi terbaik dari perkebunan kopi di seluruh dunia.

Keuletan telah membuat mereka melebarkan sayap ke sejumlah outlet lainnya di Melbourne, termasuk di Queen Victoria Market sebagai yang paling naik daun.

Kopi yang ditawarkan bervariasi, misalnya biji kopi single origin (dari satu daerah tertentu) yang diracik menggunakan mesin merek Clover buatan Amerika Serikat. Atau, custom blend (campuran khusus dari berbagai macam biji kopi) yang dibuat memakai mesin espresso yang dirakit secara custom.



Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Mengintip Kedai Kopi di Melbourne . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda