» » Menyaksikan tempat merawat orang gila

Pembaca :

Seorang peneliti dari Amerika Andrea Star Reese dari bulan Januari 2011 hingga akhir 2012 meluangkan waktunya berkeliling ke beberapa pondok pesantren di Jawa dan Madura untuk memotret keadaan para penyandang ganguan mental dari berbagai sebab, misalnya frustasi, ditinggal suami kawin, pemerkosaan dsbnya yang tidak terjangkau tindakan medis dari psikiater atau rumah sakit karena faktor biaya.

Jika menyaksikan hasil fotonya, sangat menyedihkan, dimana kepedulian pemerintah sangat kurang. Akibatnya, masyakarat yang kurang mampu, terpaksa melakukan tindakan pengobatan tradisional untuk menghidari kerugian yang lebih besar. Salah satunya dengan memasung anggota keluarganya yang terkena gangguan jiwa jika dirasa sudah sangat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.

Ada pondok pesantren selain merawat orang gila, sekaligus juga merawat anak-anak yang tidak ingin dilahirkan akibat pemerkosaan atau perselingkuhan. Pasung dilakukan untuk membelenggu seseorang yang dianggap membahayakan. Pemasungan biasanya dilakukan di sebuah kamar atau di kandang.

Andrea Star Reese :
Pasung is the Indonesian term for restraints or restrained. It is used to refer to shackles, but can also refer to being locked in a room or confined in a shed or animal pen. From January 2011 through the end of 2012, I spent time photographing people in Indonesia being held in homes, shelters, schools and hospitals. Many had not been seen by a psychiatrist or diagnosed with mental illness, stress or a physical condition that might explain symptoms or behaviors they exhibited.

Pemasungan sudah dilarang sejak tahun 1977, pasung merupakan cara tradisional yang secara umum diterapkan bagi orang yang terkena gangguan mental. Orang mengambil jalan pasung ketika takut tidak bisa membayar biaya perawatan dan pengobatan, ingin menghindari stigma buruk akibat gannguan jiwa, dan merasa perlu untuk melindungi keluarga dari cemohan masyarakat sekitar.

Indonesia negara dengan sumber daya alamnya yang melimpah, tapi yang menikmati justru bangsa lain, rakyatnya banyak yang miskin karena di korupsi oleh para pemimpinnya yang angkuh, gila harta dan kekuasaan. Gengsi adalahn motto utama bagi sebagian besar rakyat disini, sehingga demi gengsi apapun dilakukan. Kelakuan seorang pemimpin negara, mencerminkan kelakuan para pemilihnya, demikian kata orang pinter.

Monggo Denmas lan Diajeng nek sampean mau melihat foto-fotonya (ada 16 foto eksklusif), silahken tunggu sebentar jika foto sedang dimuat...

Evi  tatapannya kosong dengan kaki di rantai, dia terganggu jiwanya akibat diperkosa oleh ayah tirinya

Karmila terganggu jiwanya setelah ditipu dan diperkosa oleh orang yang tidak bertanggung jawab

Para penyandang sakit jiwa sedang santai menunggu jatah makan siang

Maftukah terganggu jiwanya akibat ditinngal  suaminya kawin dengan perempuan lain, dia terpaksa di rantai karena suka ngamuk

Ikromudin sedang mengobati salah satu wanita yang terguncang jiwanya akibat ditinggal selingkuh suami dengan minyak herbal ramuannya

Marwoto terpaksa dipasung dan di tempatkan di kandang ayam karena suka mengamuk, dia gila akibat tertipu sehingga bangkrut usahanya

I Gede Amad sedang berbincang dengan salah satu keluarganya dengan kaki terpasung

Anak-anak yang tidak diinginkan karena lahir akibat pemerkosaan atau perselingkuhan orang tuanya

Mustopa sedang disiram air pake ember oleh salah satu pembantu kyai Syamsul yang suka merawat orang gila

Penampakan kamar isolasi bagi orang gila yang masih sangat membahayakan ulahnya, tak ubahnya seperti penjara

Para pasien sedang santai dan ngobrol bersama di aula yang tampak kotor dan bau anyir

Suasana pondok pesantren tampak tidak terawat karena kurangnya biaya, namun tetap mau merawat para penyandang sakit jiwa

Abah Sanuk sedang mengobati salah seorang yang sakit jiwa dengan mantra-mantra mujarabnya

Dapur umum tempat masak untuk memberi makan para pasien gila dengan menu yang sangat sederhana

Pembagian makan siang dengan menu sangat sederhana bagi penyandang sakit jiwa

Suasana ruang makan para penyandang penyakit mental, tampak seorang anak ada disini


Sumber foto dan tuisan Oyin dapatkan dari :
lightbox.time.com/indonesias-mental-health-facilities-by-andrea-star-reese



Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Menyaksikan tempat merawat orang gila . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda