Angin dini hari merobek resah melati, meniup perawan bagi penyair-penyair gelap, seperti nyala mataku dan hambar senyummu kian menyatu dalam kudus jarak. Rupa-rupa binatang kita ajak melompati percakapan.
Ada semut menangis karena terjerat rambutku, kumbang kau doakan menjadi bijak, kepompong memaku sayap kita. Semua berumah pada senyap rasa, hanya perkutut yang memburu tik-tok jam dinding.
Mendamaikan keterasingan, menunjukkan sepi ialah keindahan. Dan ketika cinta segala-galanya menuju padamu, maka rindu sudah tak lagi membutuhkan kalimat dan tanda baca..
Andai aku adalah luka, biarkan hari mengoyakku agar segala yang tersembunyi menyala seperti mantra yang menyimpan harapanmu di ujung malam-malam sakral yang menautkan kau dan aku.
Andaipun aku nyala matamu, biarkan gerimis membasuhku mengalirkan prasapa cinta yang nyata dan bukan taring malam yang menyiksa. Laksana tirus, matamu merincis sarang luka di dadaku yang menggenang rancak jiwamu saat kuselisir bersama rindu leburkan getir , "adakah yang lebih mantra dari matamu yang menyulap luka luka menjadi gula gula? ".
Kompasiana.
Ada semut menangis karena terjerat rambutku, kumbang kau doakan menjadi bijak, kepompong memaku sayap kita. Semua berumah pada senyap rasa, hanya perkutut yang memburu tik-tok jam dinding.
Mendamaikan keterasingan, menunjukkan sepi ialah keindahan. Dan ketika cinta segala-galanya menuju padamu, maka rindu sudah tak lagi membutuhkan kalimat dan tanda baca..
Andai aku adalah luka, biarkan hari mengoyakku agar segala yang tersembunyi menyala seperti mantra yang menyimpan harapanmu di ujung malam-malam sakral yang menautkan kau dan aku.
Andaipun aku nyala matamu, biarkan gerimis membasuhku mengalirkan prasapa cinta yang nyata dan bukan taring malam yang menyiksa. Laksana tirus, matamu merincis sarang luka di dadaku yang menggenang rancak jiwamu saat kuselisir bersama rindu leburkan getir , "adakah yang lebih mantra dari matamu yang menyulap luka luka menjadi gula gula? ".
Kompasiana.
Mutiara di Khatulistiwa bagaikan mutu manikam |
|