Dengan mengendarai sepeda onthel milik kakek, Oyin mengayuh mendatangi Oyin Cafe and Resto yang dikelola oleh Meneer Jembhy karena sudah berjanji akan datang pagi-pagi untuk praktek membuat CAPPUCCINO CHOCO FLOAT. Kafe ini letaknya di sebelah selatan lereng Gunung Muria yang tidak jauh dari desa Oyin. Persisnya di 800 Dpl (Diatas permukaan laut)
Semilir angin pegunungan dan suara gesekan daun yang diterpa angin, membentuk alunan simphony nan merdu menambah suasana pagi itu menjadi syahdu. Jalan desa masih tampak lenggang belum banyak kegiatan penduduk yang berangkat ke ladang. Dinginnya udara pagi yang menyusup sampai ke tulang sudah tak begitu terasa karena guyuran keringat yang membahasahi tubuh saat mengayuh sepeda melewati jalan yang menanjak dan berkelok-kelok.
Memasuki pintu gerbang Kafe, susana masih sepi, hanya terlihat pak Minto bersama dua rekannya terlihat sedang menyapu halaman parkir kendaraan yang cukup luas.
"Sugeng enjing Bapak, selamat pagi." Sapa Oyin.
"Oh, mbak e tow" jawab pak Minto takzim, sambil memandang wajah Oyin sedikit heran. Heran mungkin melihat seorang cewek pagi-pagi datang ke lereng bukit dengan mengendarai sepeda onthel. Sendirian pula !
"Meneer ada pak, apakah beliau sudah bangun ?" tanya Oyin.
"Sudah, sudah, malahan beliau tadi habis lari jogging bersama Kang Jak, itu loh lelaki yang dari Suriname." lanjut Pak Minto.
"Matur nuwun bapak, terima kasih. Saya mau menemui Meneer"
"Monggo, silaken mbak"
Oyinpun kembali bergegas manaiki sepeda onthel meningalkan pak Minto menuju gedung Oyin Resto and Cafe. Setelah meletakkan sepeda di samping pintu masuk, Kemudian Oyin memasuki beranda kafe yang desainnya ala rumah khas Jawa tengah tempo doeloe. Belum tampak ada kegiatan, kursi-kursi masih diletakan diatas meja karena lantainya masih dibersihkan dan di pel.
"Cari siapa mbak ee, kok pagi-pagi sudah datang kesini go, ono opo leh ?" tanya Rohman salah seorang petugas kebersihan Kafe dengan logat Jawanya yang medhok dengan aksen daerah ini.
"Mau ketemu Meneer, dimana beliau Man ?" tanya Oyin.
"Meneer ada di halaman belakang, dia lagi ngobrol sama tamunya yang baru datang dari Suriname, Kang Jaki !" (maksudnya Jack Malantz entah kenapa diubah namanya menjadi Jaki, mungkin Rohman terobsesi dengan bintang film Kungfu Hongkong Jacky Chan ).
Oyin memang sudah dikenal oleh karyawan kafe disini, mulai dari tukang kebun, satpam, petugas kebersihan bahkan hampir seluruh penghuni yang tinggal di kafe. Hal ini karena saking seringnya Oyin bertandang dan ngobrol dengan Meneer Jembhy. Sehingga jika Oyin datang ke kefe tersebut sudah dianggap sebagai keluarga, bukan lagi sebagai tamu atau orang yang perlu dicurigai.
Setelah diberitahu keberadaan Meneer, Oyinpun berlari-lari kecil menuju tempat dimana ia berada melalui pintu samping Kafe.
"Goedemorgen Meneer..." sapa Oyin setengah teriak dan ketawa geli sendiri karena mencoba berbasa-basi menggunakan bahasa Belanda yang sebelumnya tidak pernah Oyin lakukan. Dan ternyata disambut hangat oleh Meneer Jembhy..
"Goedemorgen meisje Oyin.., dit gasten ik van Suriname." Jawab Meneer Jembhy sambil memperkenalkan tamunya yang bersal dari Suriname. Seorang cowok jangkung tampak bulu-bulu ditangannya begitu lebat. Saat cowok itu mengajak salaman untuk untuk memperkenalkan diri, oyin jadi serba salah, mau pakai bahasa apa menyapanya ?. Dan...detik selanjutnya sang cowok membuka percakapan :
"Je, cah kene asli go...?" (kamu anak sini asli kah ?) Oyin diam tidak langsung menjawab, terpana dan merasa heran kok katanya orang Suriname tapi bisa berbahasa kampung ? batin Oyin. Dan menahan tawa saat memeperhatikan potongan rambutnya mirip sekali dengan aktor utama dalam film kartun anak-anak yang sering diputar di acara TV suwasta the Simsons.
Sebelum Oyin menjawab pertanyaannya karena masih merasa heran, Meneer Jembhy memotong percakapan kami.
"Jack, met wie je kan de Java taal ?" tanya Meneer pada cowok jangkung ini menggunakan bahasa Belanda dengan sorot mata tajam bercampur heran mendengar ucapan si Jack saat bertanya pada Oyin.
"Ik geleerd de Java taal met de vader Sentul." jawab si Jack sambil ketawa ngakak.
"Als dat zo ja is gelieve u beiden spreekt, ik wil bad" lanjut Meneer. Kemudian Meneerpun berkata pada Oyin
"Meisje Oyin, silaken kamu ngobrol-ngobrol dengan si Jack, saya mandi sebentar, nanti kita lanjutkan rencana meisje Oyin untuk belajar membuat CAPPUCCINO CHOCO FLOAT, okey ?"
"Terima kasih Meneer silakan, maaf sudah merepotkan Meneer Jembhy" jawab Oyin sambil tersenyum.
"Oh no, no, tidak ada yang direpotkan.." jawab Meneer sambil melambaikan tangan meninggalkan kami berdua.
Sepeninggal Meneer, tak ada percakapan diantara kami, Oyin masih belum bisa memahami sikap Jack Malantz yang katanya orang Suriname tapi bertanya pada Oyin dengan bahasa kampung. Rasa heran Oyin belum sirna. Jack matanya sibuk menyapu pandangan sekitar halaman belakang. Dari tempat Oyin berdiri, tampak rimbunnya tanaman kopi yang berbuah di bawah sana siap untuk di petik.
To be Continued....