Pi Patel, seorang imigran dari Pondicherry, India, yang tinggal di Montreal, Kanada, didekati oleh seorang novelis lokal yang telah menyebutnya dengan "paman" nya (seorang teman keluarga), percaya bahwa kisah hidup Pi akan menjadi sebuah kisah hebat. Ini tentang kisah yang panjang.
Orang tuanya telah menamainya Piscine Molitor. Dia mengubah namanya menjadi "Pi" (simbol matematika, p) ketika ia mulai sekolah menengah, karena ia bosan diejek dengan julukan "Patel Mengecewakan" (Pissing Patel). Keluarganya memiliki kebun binatang lokal, dan Pi tertarik pada dunia binatang, terutama seekor harimau Bengal bernama Richard Parker. Untuk mengajarinya realitas alam harimau sebagai karnivora, ayah Pi memaksa dia untuk menyaksikan harimau tersebut membunuh seekor kambing.
Ketika Pi berusia 16 tahun (dan mengalami cinta pertama), ayahnya memutuskan untuk menutup kebun binatang dan memindahkan keluarganya ke Kanada, dan menjual hewan kebun binatang. Mereka memesan perjalanan dengan hewan mereka (untuk dijual di Amerika Utara) pada sebuah kapal barang Jepang bernama Tsimtsum. Kapal dihantam badai berat dan mulai tenggelam ketika Pi sedang berada di dek kapal. Dia mencoba untuk menemukan keluarganya, namun awak kapal melemparnya ke perahu, ia melihat dengan tak berdaya saat kapal tenggelam, membunuh keluarganya dan awak kapal.
Setelah badai, Pi menemukan dirinya dalam perahu dengan zebra yang cedera dan orangutan yang kehilangan anaknya di kapal karam. Seekor hyena muncul dari terpal yang menutupi setengah dari perahu, kemudian membunuh zebra juga melukai orangutan. Tiba-tiba harimau Richard Parker muncul dari bawah terpal, dan membunuh serta memakan hyena.
Pi menyadari ia dalam keadaan darurat jatah makanan dan air di atas kapal. Lalu ia membangun rakit kecil yang dapat mengapung sehingga ia bisa aman dari harimau di dalam perahu. Menyadari bahwa ia harus memberi makan harimau untuk melindungi dirinya sendiri, Pi mulai memancing, yang mana beberapa kali keberhasilan. Ia juga mengumpulkan air hujan untuk mereka minum. Pada satu titik, ia membuat tangga papan untuk naik kembali ke perahu menuju perahu setelah itu melompat untuk berburu ikan.
Di malam hari, ia diserang ikan paus, Pi kehilangan banyak pasokan makanannya. Dihadapkan dengan kelaparan, ia mulai makan ikan mentah. Setelah beberapa hari di laut, Pi menyadari bahwa ia tidak bisa lagi hidup di atas rakit kecil sehingga ia mendekati harimau Richard Parker dan berusaha membuat harimau itu menerima dirinya di perahu. Ia juga menyadari bahwa ia harus merawat harimau yang membuatnya tetap hidup.
Setelah beberapa minggu di laut, hampir putus asa, mereka mencapai sebuah pulau terapung dengan tanaman yang dapat dimakan, ada hutan, air tawar, dan populasi pohon Meerkat. Pi dan Richard Parker makan dan minum secara bebas dan mendapatkan kembali kekuatan. Tapi di malam hari pulau berubah menjadi lingkungan yang tidak bersahabat, air tawar berubah menjadi asam. Pi menemukan gigi manusia di dalam bunga tanaman dan menyimpulkan bahwa tanaman tersebut karnivora, sehingga mereka harus meninggalkan pulau itu.
Perahu akhirnya mencapai pantai Meksiko. Akhirnya mereka kembali menginjak tanah, Richard Parker terpental jauh dari Pi dan berhenti di tepi hutan. Pi mengharapkan bahwa harimau akan berbalik ke arahnya dan mengenali dirinya, tapi ia malah melihat ke dalam hutan dan berjalan masuk, Pi terlalu lemah untuk mengikuti, lalu tergeletak di pasir. Ia diselamatkan oleh orang-orang yang membawanya ke rumah sakit, tapi ia menangis bahwa harimau telah berjalan pergi tanpanya.
Di rumah sakit, agen asuransi Jepang dari kapal yang dipesan ayahnya datang untuk mendengar laporannya tentang insiden tersebut. Mereka menganggap kisahnya luar biasa, dan memintanya untuk memberitahu mereka apa yang "benar-benar" terjadi, untuk kredibilitas laporan mereka. Ia menjawab dengan cerita yang kurang fantastis tapi rinci tentang berbagi perahu dengan ibunya, seorang pelaut yang patah kaki, dan juru masak kapal. Dalam cerita ini, juru masak membunuh pelaut untuk dijadikan umpan dan makanan. Dalam perjuangan kemudian, ibu Pi mendorongnya pada rakit yang lebih kecil agar selamat, dan juru masak menusuk ibunya saat ia jatuh ke laut. Kemudian, Pi kembali untuk mengambil pisau dan membunuh juru masak.
Pada saat ini, penulis mencatat hubungan paralel antara dua cerita: orangutan adalah ibu Pi, zebra adalah pelaut, hyena adalah juru masak, dan Richard Parker, harimau, adalah Pi sendiri. Pi meminta penulis memilih, ia memilih cerita Pi dengan harimau, dan Pi menjawab, "Demikian juga dengan Allah". Melirik salinan laporan asuransi, penulis menutup komentar tentang prestasi yang luar biasa untuk kisah bertahan hidup 227 hari di laut, terutama dengan harimau - yang berarti bahwa agen memilih cerita itu juga.
Review
Menyaksikan Life of Pi, jadi ingat kata-kata Oliver Stone dalam Any Given Sunday - "Tidak ada ateis dalam lubang perlindungan." (There are no atheists in foxholes). Pengalaman yang benar-benar mengerikan dapat ditenangkan dengan kembali kepada iman (dalam arti agama) dan tidak ada situasi yang benar-benar lebih menakutkan daripada terjebak pada perahu di tengah-tengah Samudera Pasifik, ketika teman satu-satunya adalah seekor harimau Bengal.
Imajinasi Lee akan sosok Pi sangat menakjubkan. Pemilihan warna yang menggairahkan dan khas pada seluruhadegan tampak memukau. Seperti gambar bawah air dari sebuah kapal kargo yang tenggelam ke kedalaman laut atau tampilan glasial lautan tak terbatas, komposisi menakjubkan mampu Lee hadirkan di mana-mana. Bagaimanapun sihir teknis dalam Life of Pi untuk binatang-binatang di film (dengan kombinasi mekanik dan CGI) begitu luar biasa sehingga ketika Lee membawa penonton dekat dengan harimau yang menggeram, penonton tidak terganggu untuk mengkritisi apakah adegan ini nyata atau garapan, melainkan secara otomatis menyentuh imajinasi orang untuk menduga adegan ini akan berlanjut dengan melawan atau melewatkan saja (fight or flight) dan membuat pemandangan yang mengerikan.
Suraj Sharma, sebagai Pi muda, melakukan pekerjaan yang luar biasa terbukti mampu menyerap penyiksaan fisik mengerikan tanpa iman yang pasti (menganut banyak agama secara bersamaan) dan harapan yang padam. Dan itu tidak benar-benar akan menicptakan emosi yang dalam tanpa aktor atau binatang yang nyata untuk berakting. Ini adalah ujian kinerja transformatif fisik bagi aktor muda yang tidak terkenal yang melambungkan namanya sehingga kemudian menjadi sorotan.
Kesalahan kecil di film ini terletak pada penceritaan kondisi perekonomian pada pembukaan film. Rasanya terlalu terikat dengan eksposisi melalui dialog yang seharusnya dapat dijelaskan dengan arah cekatan.
Life of Pi adalah alegori yang indah tentang hidup dengan iman dalam menghadapi rintangan hidup yang tak terduga. Lee telah menggambarkan perjalanan hidup Pi yang melampaui proyeksi sehingga imajinasi orang mungkin bisa terasa bak membaca novel.
Cast
o Suraj Sharma sebagai Piscine Molitor "Pi" Pate, 16 tahun
o Irrfan Khan sebagai Pi dewasa
o Ayush Tandon sebagai Pi usia 11/12 tahun
o Gautam Belur sebagai Pi usia 5 tahun
o Tabu sebagai Gita Patel, ibu Pi
o Adil Hussain sebagai Santosh Patel, ayah Pi
o GĂ©rard Depardieu sebagai tukang masak
o Po-Chieh Wang sebagai pelaut
o Rafe Spall sebagai penulis
o Shravanthi Sainath sebagai Anandi, kekasih Pi
o Andrea Di Stefano sebagai the Priest
o Vibish Sivakumar sebagai Ravi Patel, kakak Pi usia 18/19 tahun
o Mohamed Abbas Khaleeli sebagai Ravi usia 15 tahun
o Ayan Khan sebagai Ravi usia 7 tahun
Sumber:
www.graffitiwithpunctuation.net
"Banyak hal positif telah dicapai dalam pembuatan film ini. Salah satunya telah mengorbitkan aktor baru dalam perfilman dunia yang tadinya tidak terlalu terkenal bahkan di Bollywood. Suraj Sharma berhasil mengalahkan 299 aktor lain yang mengikuti audisi, yang mana kebanyakan adalah aktor ternama Hollywood yang memiliki jam terbang lebih tinggi darinya.
Selain itu, Life of Pi mampu mengubah kota kecil Pondicherry yang tidak begitu dilirik orang menjadi tujuan wisata baru di India berkat penggambaran apik suasana kota yang belum terjamah polusi. Merupakan langkah yang efektif untuk mempromosikan wisata negeri yaitu melalui film". (oyin)