» » Antara Hipnotis dan Lie Detector

Pembaca :
Sering kita menyaksikan di acara tv, bagaimana seseorang yang memiliki kemampuan menghipnotis (contoh Uya Kuya), mengungkap apa yang sebenarnya ada dalam pikiran seseorang yang tidak ingin diketahui oleh orang lain atas pertimbangan pribadi.

Mungkin saja orang ini merasa tidak layak mengungkapkan pikiran atau pendapat pribadinya. Tapi, dengan teknik hipnotis maka pikiran bawah sadar orang yang tertutup bisa menjadi terbuka. Mereka mau mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dalam dirinya, apakah menyimpan rahasia yang bersifat "khusus" atau hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg.

Seiring dengan kemajuan teknologi, maka kini ada semacam alat untuk melihat apakah orang tersebut berbicara apa adanya saat dilakukan tanya jawab atau merekayasa ucapannya (berbohong)untuk menutupi kekurangan dirinya, agar tampak baik dimata umum.

LIE DETECTOR
Didunia penegakan hukum terutama di kalangan Kepolisian, sering memakai alat yang bernama Lie Detector, untuk mengungkap tingkat kebohongan seorang tersangka saat diwawancara oleh penyidik. Lalu bagaimana cara kerja alat ini ?


Banyak orang yang berbohong dan menipu orang lain karena berbagai alasan. BERBOHONG adalah mekanisme pertahanan yang digunakan untuk menghindari masalah dengan hukum, atasan atau figur otoritas. Terkadang,  kita dapat mengetahui bahwa seseorang itu berbohong, tetapi lain waktu mungkin tidak begitu mudah. Polygraphs, atau yang biasa disebut “detektor kebohongan/lie detector” adalah alat yang memantau seseorang melalui reaksi fisiologis.

Sebuah instrumen poligraf pada dasarnya adalah kombinasi alat-alat medis yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dalam tubuh. seseorang akan ditanya tentang peristiwa atau kejadian tertentu, para pemeriksa (operator lie detector biasanya seorang penyidik atau forensic psychophysiologist , melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan dan aktivitas elektro-dermal (keringat, dalam kasus ini jari-jari) ada perubahan dari yang normal.


Adanya Fluktuasi  menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie Detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. Bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. Sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat  bahkan tidak terdeteksi.


Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor yang dihubungkan dengan sebuah gambar grafik untuk menunjukkan hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut akan merekam aktifitas seperti yang perubahan fisik. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.


Ketika tes poligraf dimulai, penyidik akan memberi 3-4 pertanyaan yang sederhana,  jawabannya sudah umum dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar”. Setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah seismograph pencatat gempa.

Pada gambar tampak diagram yang ditampilkan dalam bentuk garis garis yang menandakan alur pernafasan kita (respiration rate).

Line kedua adalah bagaimana kondisi ujung jari kita saat tes berlangsung (mengcakup keringat yang ada di jari) dan line ketiga adalah kondisi tekanan darah pada saat pemeriksaan. Sensor-sensor juga dipasang di sekitar dada dan lengan untuk mendeteksi nadi dan jantung.

RESPIRATORY RATE (Pneumographs)
Berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan Pneumographs, tetapi menggunakan Transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.

SENSOR TEKANAN DARAH
Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). Alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam Grafik.

GALVANIC SKIN RESISTANCE
Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari (di pasang 2 sensor di ujung jari ). Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan secara alami kan keluar  disaat orang berbohong.

Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), akan menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat di grafik.


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Antara Hipnotis dan Lie Detector . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda