» » Srigala dan Manusia

Pembaca :
Seekor srigala yang sedang berlari mengikuti aroma domba jantan tiba-tiba melambatkan langkahnya dan bergerak penuh kewaspadaan. Tak jauh dari tempatnya berdiri nampak sepuluh orang sedang duduk mengelilingi api unggun. Beberapa meter dari mereka ada ratusan domba dan sapi sedang tertidur.

Srigala itu lalu membaringkan tubuhnya di tanah  dan bersembunnyi. Ia merasa orang-orang ini tengah merencanakan sesuatu. "Kita harus melenyapkan Yusuf ", kata salah seorang dari mereka. "Kalian tahu, Yusuf lebih dicintai ayah dari pada kita semua." Yang lain menengahi, "Begini saja. Kita tidak perlu membunuhnya. Masukan saja kedasar sumur supaya dipungut musyafir." "Lalu apa yang harus kita katakan pada ayah?" sambung yang lain, "Kita bilang pada ayah jika Yusuf dimakan srigala !"

Mendengar namanya disebut-sebut, srigala sadar dirinya dalam bahaya. Segera ia berlari, namun terlambat, kaki belakangnya terperosok kedalam jerat yang sangat kuat. Srigala menangis. Udara pecah oleh lolongan dan jeritannya.

Segalanya terjadi begitu cepat. Kesepuluh orang itu memukuli dan mengikatnya, lalu memasukkan kedalam kerangkeng. Setelah melumuri darah domba pada mulut dan cakarnya, mereka membawanya pada ayah mereka, sambil berkata. "Ayah, srigala ini sering memakan ternak kita. Ia juga telah menerkam Yusuf !" Dengan hati pilu, si ayah berkata, "Hai srigala, ini pakaian Yusuf, anak-anakku membawanya padaku dan berkata kamu telah menerkamnya."

Srigala memandangi ayah anak-anak itu dengan rasa takut kemudian memohon belas kasihan. Singkat cerita, orang tua yang bijak itupun berkata, "Aku memahami apa yang sedang kau rasakan. Bagaimana mungkin kau menerkam Yusuf sementara pakaiannya masih utuh. Aku tahu ini semua adalah tipu muslihat anak-anakku sendiri."

Srigala membatin, "Aku adalah srigala asing yang datang dari mesir untuk mencari adikku, sedangkan anak-anakmu menghilangkan saudaranya sendiri. Jadi siapakah sebenarnya srigala itu ?"

Apa yang dikatakan srigala itu benar, seperti yang dikemukakan penulis Titus Maccius Plautus, "Homo Homoni Lupus". Manusia adalah srigala bagi manusia sendiri. Srigala sering dilukiskan sebagai hewan licik, tamak dan rakus. Padahal sebenarnya tidak demikian.

Srigala hanya makan sekali dalam seminggu, kemudian berpuasa 6 hari berikutnya. Srigala hanya makan secukup perutnya, dan tak pernah menimbun harta seperti manusia. Srigala memakan domba dan kambing tetapi tak pernah memakan srigala lain. Mereka hidup berkasih sayang dalam komunitas yang penuh keharmonisan.

Kelemahan srigala adalah mereka tidak dapat menyembunyikan taring dan cakarnya dengan senyuman yang sering dilakukan oleh manusia. Dengan berbagai teknik impression management, manusia menyembunyikan watak srigala yang mereka miliki dibalik baju safari, jas, dasi bahkan kopiah yang mereka kenakan untuk bersujud di masjid. Fenomena ini mungkin dapat dijelasakan mengapa Indonesia yang mayoritas muslim terbesar juga merupakan negeri paling korup didunia...


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by dhea

bean
Hi there!, You just read an article Srigala dan Manusia . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda