Kadang kita takjub akan kebudayaan suatu negara atau daerah tertentu, kadang kita dibuat terheran-heran olehnya. Nah, Oyiners berikut ini Oyin menemukan artikel tentang hal yang mungkin bagi kita warga Indonesia akan geleng-geleng kepala. Apakah itu? Mari kita simak...
“ As long as men can go topless, women should have the same constitutional right or men should also be forced to wear something that hides their chests.”
"Kalau laki-laki bisa bebas bertelanjang dada, perempuan harus memiliki hak konstitusional yang sama. Kalau tidak, laki-laki juga harus dipaksa memakai sesuatu yang menutup dada mereka." Kata Claude Vorilhon alias Rael, pendiri ofRaƫlism yang mensponsori Go Topless Day.
Go Topless Day (dikenal sebagai National Go Topless Day, atau Internasional Go Topless Day) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan untuk mendukung hak perempuan untuk bepergian bertelanjang dada di depan umum atas dasar kesetaraan gender. Acara tahunan didirikan pada tahun 2007 oleh organisasi Amerika "Go Topless". Untuk mempromosikan kesetaraan gender, acara ini mendorong perempuan untuk pergi bertelanjang dada alias ‘topless’ di depan umum, dan sebaliknya laki-laki menutupi dada mereka dengan mengenakan bra atau bikini.
Penyelenggara
Hot Pic silahkan klik mouse Oyiners buat pembesaran foto
Acara ini disponsori oleh GoTopless, kelompok yang dibentuk di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, oleh mantan jurnalis balap mobil Perancis Claude Vorilhon, saat ini dikenal sebagai Rael, pemimpin spiritual Gerakan Raelian, agama UFO. GoTopless telah mendukung acara dan penyelenggaraannya di negara-negara lain.
Acara
Go Topless Day pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Tahun 2009, National Go Topless Day dirayakan pada tanggal 23 Agustus di Amerika Serikat. Sedangkan tahun 2011, Go Topless Day di diadakan di Amerika pada 24 Agustus. Para pengunjuk rasa, baik pria maupun wanita, berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diadakan di dua belas negara bagian AS termasuk New York, North Carolina, dan California. Wanita yang berpartisipasi dalam perayaan menggunakan puting lateks palsu atau plester untuk menutupi puting mereka dan menghindari penangkapan karena hukum di beberapa negara melarang wanita menunjukkan aerola dan puting mereka di depan umum.
"Men and women have nipples. Why should women hide theirs?" and "Equal topless rights for all or none".
Para pengunjuk rasa menyerukan "Pria dan wanita memiliki puting. Mengapa wanita harus menyembunyikan putingnya?" dan "hak-hak yang sama bagi semua untuk telanjang dada atau tidak sama sekali" Banyak laki-laki yang bergabung di dalamnya memakai bra dan bikini untuk memprotes standar ganda di mana laki-laki diperbolehkan untuk bertelanjang, tetapi wanita dilarang untuk bertelanjang dada di depan umum.
Di Kanada, Go Topless Day dirayakan untuk pertama kalinya pada tahun 2011. Reli Canadian Go Topless Day tahun 2011 diadakan di Toronto pada 28 Agustus. Hampir dua puluh perempuan bertelanjang dada dari Queen Street East ke Kew Beach dengan sebuah truk pick-up diiringi lagu "Revolution"-nya The Beatles.
According to Diane Brisbois, the spokesperson for Go Topless Canada, "This is not a beauty contest. It is about freedom. We have support; there are many men who come to our events too."
Menurut Diane Brisbois, juru bicara untuk Go Topless Kanada, "Ini bukan kontes kecantikan. Ini adalah tentang kebebasan. Kami memiliki dukungan, ada banyak pria datang ke acara ini”
Sedangkan pada tahun 2012, unjuk rasa Go Topless Day dilaksanakan pada 26 Agustus, pada Hari Emansipasi Perempuan, di kota-kota di Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Belanda, dan Swiss.