» » Antara Jawa Sarkiya dan pusthun Afganistan

Pembaca :
Jawa Sarkiya
Diluar sana banyak yang meributkan istilah Jawa Sarkiya dan Pusthun, ada apa dengan sebutan tersebut sepertinya sangat heboh ? ternyata sebutan itu ditujukan buat seorang gadis yang cantik molek oleh lelaki yang gemar main cewek.

Beda tempat beda rasa mungkin demikian pikiran sang cowok sehingga harus dicicipi. Tak kenal maka tak sayang mungkin begitu pikirannya.

Ada mitos yang mengatakan jika perempuan dari daerah anu pasti cantik molek dan bla, bla, bla..misalnya :

"Potre koneng potre Madura, pajalanna neter kolenang palembayya meltas manjalin, matana morka, alessa daun membha, bibirra jerruk salone"

Yang artinya kurang lebih begini :
Putri Madura putri raja, cara berjalan sungguh gemulai, segemulai kayu rotan, matanya lentik, alisnya seperti daun membha, bibirnya seperti irisan jeruk.

Suatu sanjungan yang menarik bagi wanita Madura, lalu bagimana dengan daerah lain ? Perempuan Madura tak ubahnya seperti perempuan lain. Jika berbeda mungkin pada kulitnya yang coklat atau hitam. Untuk menghaluskan bahasa agar santun, muncul kemudian istilah "hitam manis".

Padahal dalam bahasa Madura itilah "hitam manis" tidak dikenal. Yang ada adalah "celleng sedda'". Maknanya kira-kira "hitam yang pas takaran asinnya". Sedda’ dalam bahasa Madura biasanya menunjuk pada makanan yang keasinan garamnya pas.

Hal tersebut seperti kita mencari soto Madura di kota-kota Madura, tidak akan pernah ketemu istilah itu, di Madura soto ya soto tidak ada nama Soto Madura.

Inner beauty tanpa polesan kosmetik Pusthun Afganistan
Wanita manapun akan disebut cantik. Cantik juga dipengaruhi cita rasa kultural. Meski saat ini makna cantik hampir seragam, tetapi suara lain tetap penting diutarakan. Biarkan cantik didefinisikan sesuai selera kultural.

Cantik menurut orang Madura tidak harus sama dengan cantik dalam persepsi orang Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Minang, dan seterusnya. Apalagi kata cantik dengan parameter miss universe. (kompasiana)

Inner beauty tanpa polesan kosmetik Pusthun Afganistan
Cantik sebenarnya tergantung dari sisi mana kita melihat,  kecantikan yang tumbuh dari dalam diri bukan karena rekonstruksi kosmetik akan lebih alami dan tidak mudah luntur ditelan waktu.

Inner beauty tanpa polesan kosmetik Pusthun Afganistan
Perempuan afganistan meski tidak pandai bersolek, tapi punya kemampuan merawat kesehatan tubuh secara alami. Turun-temurun mereka dididik cara perawatan tubuh yang dibuat sendiri. Meski mungkin sangat sederhana.

Inner beauty tanpa polesan kosmetik Pusthun Afganistan
Sayangnya, kata pusthun di konotasikan sebagai perempuan simpanan atau perempuan gampangan (?). Padahal tidak seperti itu makna sesungguhnya. Kalimat ini muncul gara-gara ucapan politikus yang katanya Islami tapi sebenarnya sangat melecehkan kaum perempuan. Ibaratnya perempuan hanyalah budak seks tidak lebih dan tidak boleh protes. Simak percakapan berikut yang Oyin dapatkan dari google :
Assalamualaikum
Waalaikum salam ya ayuhal rais
Ayyuha sakhfarat
Khoir alhamdulillah.. afwan pertama istri-istri antum sudah menunggu semua ini
Hah?
Istri-istri antum sudah menunggu semua
Waduh
Hahaha
Yang mana aja
Ada semuanya
Yang pustun pustun apa jawa sarkia?
Pustun
Istri kedua Susmanto, 37, sebenarnya cukup pusthun, mempesona, tapi karena takut bini tua, jadilah Atikah, 28, hanya dinikah siri. Keluarga istri pun selalu menuntut nikah resmi, tapi entar-entar melulu. Warga pun geregetan, sehingga Susmanto disidang dan kemudian diserahkan polisi. (pos kota)


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Antara Jawa Sarkiya dan pusthun Afganistan . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda