» » » Mentega vs Margarin

Pembaca :

Pada dasarnya, mentega dan margarin memiliki jumlah kalori yang sama. Mentega biasanya mengandung lemak alami dan beragam manfaat nutrisi lainnya, seperti vitamin A, D, E, dan K, yang larut dalam air. Manfaatnya antara lain untuk menguatkan tulang dan fungsi-fungsi tubuh lainnya. Namun  untuk menentukan mana yang lebih sehat, Anda perlu mengetahui kandungan lemak dari keduanya.

MENTEGA
Terbuat dari susu atau produk susu (hewani) yg sedikitnya mengandung 80% lemak susu. Lebih mudah meleleh bila diletakkan di suhu ruang karena teksturnya yang sangat lembut. Rasanya gurih dan aromanya harum (wangi susu), mudah meleleh di suhu hangat. Warnanya kuning pucat (lebih muda daripada margarin). Memiliki kandungan vitamin A, D, E, K. Efeknya pun lebih baik dibandingkan dengan margarin, yaitu memberikan rasa kenyang yang lebih lama selain tentu aromanya yang lebih kuat.

Jumlah lemak jenuhnya tinggi, tipe lemak yang biasa didapat secara alami di dalam kebanyakan hewan dan beberapa tanaman. Mentega juga memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi. Tingginya jumlah lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan beberapa kondisi, misalnya penyakit jantung. Daya emulsi mentega juga kurang, sehingga jika digunakan dalam pembuatan kue akan menghasilkan tekstur kue yang kurang kokoh. Berdasarkan rasanya, mentega dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Unsalted Butter (mentega tawar) dan Salted Butter (yg dlm proses pembuatannya ditambahkan garam).

MARGARIN
Terbuat dari minyak nabati, umumnya berasal dari kelapa sawit yang mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi mengandung banyak lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6 [lemak tak jenuh ini sering disebut trans fat (lemak trans)]. Meskipun margarin tidak mengandung kolesterol, lemak trans yang ada di dalamnya bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL, seperti halnya lemak jenuh. Namun, tidak seperti lemak jenuh, lemak trans bisa menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). HDL memberikan pertahanan terhadap lemak yang menyumbat arteri. Lemak trans ini dianggap lebih berbahaya untuk kesehatan daripada lemak jenuh. Teksturnya lebih padat dan titik lelehnya lebih tinggi dari pada mentega karena ada proses hidrogenasi (penjenuhan asam lemak). Warnanya lebih kuning dari mentega karena adanya tambahan zat pewarna alami, seperti karotenoid. Aroma margarin tidak seenak mentega, tetapi daya emulsinya bagus, sehingga mampu menghasilkan tekstur kue yang bagus.

Tips memilih mentega

1) Kemasan

Mentega adalah produk yang peka terhadap perubahan suhu, cahaya, dan aroma. karenanya mentega selalu dikemas dalam kertas alumunium, kaleng, kertas berlapis lilin, atau karton tebal. Kemasan ini dirancang khusus agar tidak mudah tembus cahaya, panas, dan aroma tajam. Pilihlah mentega yang kemasannya tidak cacat, robek, penyok, atau berjamur.

2) Aroma

Aroma mentega terbentuk dari berbagai senyawa kimia seperti diasetil, lakton, butirat, dan laktat. Mentega yang baik harus bebas dari bau rasa tengik, pahit, dan asam. Pilihlah mentega yang aromanya segar, kuat, dan khas mentega.

3) Warna

Warna mentega yang baik adalah antara kuning muda atau pucat hingga kuning tua. Warna ini dari betakaroten krim atau kepala susu yang dipakai. Jika susu yang digunakan berasal dari sapi yang diberi pakan biji-bijian dan banyak mengandung betakaroten, maka warna mentega akan sangat baik. Pilihlah mentega berwana kuning merata. Warna yang tidak merata pertanda adanya bakteri atau mikroba yang mulai merusak mentega.

4) Tekstur

Tekstur mentega harus lembut, semipadat mirip lilin. Jika berminyak atau lengket, berarti mentega sudah tidak baik.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat menyimpan mentega

1) Mentega harus selalu disimpan dalam suhu dingin atau dalam lemari es, hal ini untuk menghambat perkembangan mikroba dan bakteri.

2) Mentega mudah menyerap aroma tajam, karenanya simpan selalu dalam wadah tertutup rapat dan jauhkan dari bahan makanan beraroma tajam seperti durian, cabai, atau bawang putih.

3) Perhatikan selalu tanggal kadaluarsa, kandungan nutrisi dan produsen yang tertera pada kemasan.

Tips memilih margarin

1. Cari margarin dengan lemak trans 0 gr.

2. Sebaiknya tidak memilih margarin dengan informasi “partially hydrogenated oil”.

3. Kandungan lemak jenuh sebaiknya sebesar 2 – 2,5 gr saja (atau kurang) per porsi. Jika lebih tinggi, kemungkinan mengandung banyak minyak sawit.

4. Cari yang bahannya lebih alami dan diproses secara minimal, karena seringkali produk ini mengalami manipulasi.




Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Mentega vs Margarin . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda