Fotokopi atau foto kopi ???
“Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”
Nah, sekarang sudah puluhan tahun sejak deklarasi Sumpah Pemuda, bagaimana kisah bahasa Indonesia?
Perkembangan zaman memang mau tak mau menggeser lidah kita, dari yang tadinya hanya tahu satu bahasa menjadi tahu berbagai bahasa asing. Lalu muncul kata-kata serapan dari bahasa asing tersebut. Kali ini Oyin mengambil salah satu contoh kekeliruan penggunaan kata serapan, entah disengaja atau bukan oleh yang menggunakannya.
Perhatikan dialog berikut:
(+) Bang, kopi…”
(-) “Gulanya berapa?”
lalu dialog yang ke dua:
(+) “Bang, kopi…”
(-) “Burem apa putih?”
Dalam ilmu tata bahasa, hal tersebut disebut Maxim of Place, yaitu sebuah kata yang jika diucapkan di tempat yang berbeda akan menghasilkan makna yang berbeda pula. Kata ‘kopi’ yang pertama bermakna minuman kopi, sedangkan kata ‘kopi’ yang ke dua bermakna fotokopi. Tetapi karena adanya clipping (pemotongan kata utuh menjadi sebagian namun tidak mengubah makna), fotokopi diucapkan ‘kopi’ saja. Kata anak muda sih, biar gaul gitu.
Ngomong-ngomong soal fotokopi, Oyin sering menemui tulisan yang macam-macam. Ada yang menulis fotokopi, foto kopi, foto copy, fotocopy, fotocopi, waaahhh lalu yang benar yang mana? Oyiners tidak usah bingung kalau Oyiners tahu bagaimana pembentukan kata ini, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris.
Okelah, kata fotokopi berasal dari bahasa asing ‘photocopy’, yang masuk ke Indonesia bersama masa jajahan Belanda, kemudian diterjemahkan begitu saja oleh lidah orang Indonesia menjadi fotokopi.
Photo : foto,
copy: kopi,
menjadi : fotokopi
Bisa terasa di sini kata tersebut cenderung diterjemahkan berdasarkan pada bunyi kata, bukan dari tulisannya. Umumnya memang begitu. Maka sekarang kita bahas penulisan yang benar ya…
Photocopy
Dalam kamus Oxford, photocopy bermakna photographic copy of a document. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), photocopy diterjemahkan maknanya menjadi hasil reproduksi (penggandaan) fotografis terhadap barang cetakan (tulisan). Nah, penulisan terjemahan yang benar adalah – simak baik-baik – FOTOKOPI. Ditulis tidak terpisah, menggunakan dua kata bahasa Indonesia, bukan kata bahasa asing. Jadi kalau ada yang menulis fotocopy, masih salah ya Oyiners…
Mari kita selidiki kesalahan penulisan yang lain, seperti:
Foto kopi, yang ditulis terpisah. Ini menggunakan dua kata yang maknanya gamblang alias jelas sekali tanpa perlu dipikir, yaitu memfoto kopi. Masih bingung? Kalau Oyiners menulis foto kopi, berarti Oyiners sedang memotret (memfoto) kopi sebagai obyek sasaran.
Fotocopy, ini masih keliru sebab menggabungkan dua kata yang satu kata bahasa Indonesia, yang satunya kata bahasa Inggris. Itu tidak diperbolehkan, karena sesuai ejaan yang disempurnakan alias EYD kita harus menulis yang konsisten, jangan campur-campur aneka ragam bahasa.
Fotocopi, lah ini amburadul. Oyin tidak selera membahas untuk yang ini.
Potokopi, kalau yang ini malah benar jika diucapkan oleh orang yang tidak bisa mengeluarkan bunyi ‘F’.
Nah, sampai di sini Oyiners paham, kan? Jadi mulai sekarang mari kita menulis dengan cara yang benar. Bukannya mau sok-sok’an EYD, akan tetapi yang namanya kebiasaan buruk kalau tidak kita sendiri yang mengubah, siapa lagi ??? (Oyin)
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)