» » » Sengkuni dan Bandar Judi Cliwik

Pembaca :
Diluar sana banyak pemberitaan yang menyebut kata Sengkuni. Oyin lalu berfikir siapakah sosok Sengkuni itu ? Oh, ternyata Sengkuni adalah salah satu tokoh dalam dunia perwayangan. Maklum Oyin tidak banyak mengetahui sejarah perwayangan.

Setelah blusukan kesana kemari (bukan untuk pencitraan loh) atas bantuan mbah google akhirnya Oyin mendapat jawaban, walaupun jawaban tadi tidak pasti, karena ada versi yang berbeda dalam pengungkapan tokoh Sengkuni ini.

Tapi hampir semua setuju bahwa tokoh Sengkuni itu adalah pribadi yang terkenal sangat licik. Ibaratnya seperti bandar judi cliwik (dadu) yang mengakali para penjudi kelas bawah saat ada pesta keramaian di desa-desa. Kadang para bandar judi ini suka membuat keributan jika kecurangannya diketahui.


Gambar diatas tidak bermaksud untuk melecehkan atau merendahkan tokoh-tokoh tersebut, hanya sekedar ilustrasi. Kebetulan gambar yang Oyin dapat dari mbah google sangat menggelitik dan bisa bikin tersenyum jika dikaitkan dengan cerita tokoh Sengkuni.


Sangkuni, atau yang dalam ejaan Sanskerta disebut Shakuni (: शकुनि ; śakuni) atau Subala adalah seorang tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan paman para Korawa dari pihak ibu.  Menurut versi Mahabharata, Sangkuni berasal dari Kerajaan Gandhara. Ayahnya bernama Suwala.

Pada suatu hari adik perempuannya yang bernama Gandari dilamar untuk dijadikan sebagai istri Dretarastra, seorang pangeran dari Hastinapura yang menderita tunanetra. Sangkuni marah atas keputusan ayahnya yang menerima lamaran tersebut. Menurutnya, Gandari seharusnya menjadi istri Pandu, adik Dretarastra. Namun karena semuanya sudah terjadi, ia pun mengikuti Gandari yang selanjutnya menetap di istana Hastinapura.

Gandari memutuskan untuk selalu menutup kedua matanya menggunakan selembar kain karena ia sangat setia kepada suaminya yang buta. Dari perkawinan mereka lahir seratus orang Korawa, yang sejak kecil diasuh oleh Sangkuni.

Di bawah asuhan Sangkuni, para Korawa tumbuh menjadi anak-anak yang selalu diliputi rasa kebencian terhadap para Pandawa, yaitu putra-putra Pandu. Setiap hari Sangkuni selalu  mengobarkan rasa permusuhan di hati para Korawa, terutama yang tertua, yaitu Duryodana.

Konon Sangkuni merupakan reinkarnasi dari Dwapara, yaitu seorang dewa yang bertugas menciptakan kekacauan di muka bumi. Dalam pewayangan Jawa, Sangkuni sering dieja dengan nama Sengkuni. ketika para Korawa berkuasa di Kerajaan Hastina, ia diangkat sebagai patih.


Perang Bharatayudha
Baratayudha adalah perang yang merebutkan kerajaan yang bernama Ngastina, awalnya Negara ini adalah Negara makmur dan sejahtera, di pimpin oleh Palasara, yangkemudian tahtanya diturunkan kepada Kresna. Dalam memimpin Ngastina, Kresna mempunyai 3 orang istri yaitu Datri, Ambalikan dan Ambika. Dari Datri Kresna memiliki anak yang diberi nama Yamawidura. Yamawidura terlahir dengan kaki pincang, dari Ambika, Kresna mempunyai anak yang diberi nama Drestrasesta. Drestrasesta adalah anak tertua dari Kresna namun matanya buta, sedangkan dari Ambalika Kresna mempunyai anak yang diberi nama Pandu Dewanata dimana anak ini memiliki fisik gagah tidak cacat seperti kedua saudaranya itu.

Menurut aturan yang berlaku, penurunan tahta kerajaan diberikan kepada anak yang paling tua dalam hal ini adalah Drestraresta tapi karena mempunyai cacat pada matanya tahta diberikan kepada Pandu Dewanata karena Yamawidura juga memilliki cacat pada kakinya. Drestaresta yang sebenarnya mempunyai hak atas tahta kerajaan tidak terima dengan apa yang diberikan ayahnya. Namun semua harus tunduk kehendak Kresna. Pandu Dewanata akhirnya menjadi raja Ngastina.

Pandu Dewanata dalam memimpin kerajaan Ngastina mempunyai dua orang istri Dewi Madrim dan Dewi Kunti, dari hasil perkawinan tersebut Pandu Dewanata mempunyai lima orang anak yaitu :
Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Inilah yang sering disebut dengan Pandawa Lima.

Malang bagi Pandawa Lima, ayahnya meninggal saat usia mereka masih kecil, tahta yang seharusnya jatuh ke Puntadewa (anak tertua Pandu Dewanata) malah jatuh ke Drestaresta dengan perjanjian akan dikembalikan kepada anak Pandu Dewanata saat usia Pandawa lima sudah dewasa. Sayangnya Drestaresta yang sudah enak menjadi raja ingkar, akhirnya memberikan tahta pada anaknya Duryudana anak tertua dari 100 orang anaknya. Padahal seharusnya dikembalikan kepada Puntadewa.

Dari sinilah perang dimulai. Kurawa mempunya penasehat yang sangat licik yang bernama Sengkuni, Saking licinnya Pandawa sempat terusir dari Ngastina. Tapi Pandawa yang terusir tidak tinggal diam perlahan-lahan mereka membuat sebuah kerajaan yang bisa memandingi Ngastina, mereka beri nama “Indaprasta”. Sifat pandawa yang ksatria tentunya tidak akan membuat mereka diam ketika mereka di curangi kurawa, dengan tekad yang besar akhirnya Pandawa menyerang kurawa, dalam perang ini Pandawa berhasil mengalahkan kurawa dengan tidak membiarkan seluruh kurawa hidup.

Dari Cerita perang Baratayudha sebaiknya kita mengambil hikmah yang terkandung didalamnya, bahwa kekuasaan yang didapat dengan tidak baik pasti akan berakhir dengan keburukan. Demikian cerita singkat yang Oyin rangkum dari beberapa sumber..

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Sengkuni dan Bandar Judi Cliwik . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda