Viagra van Java
Meski agak sulit mencarinya, namun tak sedikit orang rela bersusah payah mendapatkan Purwaceng. Tanaman yang dikenal dengan viagra tradisional ini memang tersohor karena khasiatnya yang bikin stamina lebih greng.
Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos karena studi sudah membuktikannya.
Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Nama latin Purwaceng adalah Pimpinella pruatjan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger).
Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.
Manfaat
Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia.
Seperti dikutip dari hasil studi peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007, seluruh bagian tanaman purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, namun bagian yang paling berkhasiat adalah akarnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan juga membenarkan bahwa akarnya mempunyai sifat diuretika dan digunakan sebagai aprosidiak, yaitu khasiat obat yang dapat meningkatkan atau menambah stamina.
Umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.
Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.
Namun sebuah penelitian yang dikutip dari buku Mitos Seputar Masalah Seksual dan Kesehatan Reproduksi, menyebutkan, Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid.
Untuk mendapatkan khasiat secara nyata, Purwaceng harus diminum teratur selama 7-15 hari. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu, melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang dihasilkan oleh akar dan bijinya. Purwaceng sebenarnya tergolong tanaman langka, namun kini dapat diselamatkan dengan budi daya menggunakan metode kultur in vitro.
Purwaceng (Pimpinella pruatjan) adalah tanaman asli Indonesia, tepatnya dari pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Spesies yang nyaris punah ini sangat masyhur sejak jaman raja-raja Jawa dahulu sebagai pendongkrak stamina dan pengobar gairah seksual. Maka tak mengherankan bila orang menjuluki Purwoceng sebagai Viagra dari Jawa.
Kandungan bahan afrodisiak (pembangkit gairah seksual) pada Purwaceng membuatnya semakin diburu para pria khususnya para wisatawan. Khasiat Purwoceng sebagai afrodisiak dan pemulih stamina bukan saja dibuktikan dengan pengalaman empiris namun juga melalui uji klinis dan pra klinis.
Khasiat Purwoceng
Sebelum Purwoceng, kita sempat mengenal Viagra yang begitu populer sebagai obat kuat. Namun kemudian diketahui bahwa Viagra menimbulkan sekian banyak efek samping yang membahayakan. Viagra yang bekerja dengan memaksimalkan aliran darah ke penis ini sangat berbahaya khususnya bagi orang yang memiliki masalah dengan ginjal, penurunan fungsi hati, tekanan darah rendah, stroke dan penderita penyakit jantung. Lalu bagaimana dengan Purwoceng? Apakah Viagra tradisional ini juga memiliki efek yang sama? Simak penjelasannya berikut ini…
Seorang dokter spesialis andrologi dari FK UNDIP bernama dr. Taufiq R Nasihun, Sp. And., pernah melakukan uji praklinis untuk mengetahui khasiat nyata Purwoceng. Dalam proses uji ini, dr. Taufiq menggunakan sprangue dawley, salah satu jenis tikus putih sebanyak 60 ekor. Tikus-tikus dewasa yang semuanya berjenis kelamin jantan dan berusia 90 hari itu kemudian dibagi menjadi 6 kelompok. Menurut para ahli, pada usia 90 hari, tikus-tikus sedang berada pada puncak kadar testosteron.
Keenam kelompok tersebut diberi larutan 2 ml aquades, purwoceng dan pasak bumi dalam beberapa takaran. Bahan uji tersebut diberikan selama sepekan secara oral. Hasilnya, testosteron hewan uji yang diberi 50mg purwoceng meningkat hingga 125%. Testosteron adalah hormon jenis steroid yang berfungsi antara lain meningkatkan gairah seks, menambah energi, imunitas dan perlindungan. Hormon ini sangat penting bagi pria maupun wanita.
Disamping testosteron meningkat, pemberian purwoceng juga meningkatkan hormon luteinzing sampai 29,2%. Luteinzing adalah hormon yang berfungsi merangsang sel-sel di dalam testis untuk memproduksi testosteron. Kesimpulannya, karena purwoceng mempengaruhi peningkatan hormon testosteron dan luteinzing, maka purwoceng dapat dikatakan sebagai afrodisiak, baik langsung atau tak langsung.
Kemampuan purwoceng dalam peningkatan jumlah testosteron disebabkan karena senyawa sterol dalam purwoceng, yang di dalam tubuh kemudian dikonversi menjadi testosteron. Sementara senyawa aktif lannya, yaitu furanokumarin, isobergapten, bergapten dan sphondin membuat susunan syaraf pusat terangsang untuk membentuk hormon luteinzing.
Efek Samping Purwoceng
Dalam uji ini juga dilakukan uji toksisitas untuk mengetahui apakah purwoceng memiliki efek samping atau tidak. Hasilnya, setelah diberi 600 mg purwoceng perhari selama 14 hari, tidak ada tanda-tanda efek yang membahayakan pada tikus-tikus yang digunakan dalam uji toksisitas.
Uji klinis terhadap manusia juga pernah dilakukan untuk membongkar rahasia khasiat purwoceng. Bersama Prof. Dr. dr. Susilo Wibowo, Sp.And., guru besar FK UNDIP, dr. Taufiq melakukan uji klinis terhadap 40 orang pasien yang berusia minimal 40 tahun. Hasilnya, setelah diberi purwoceng dengan dosis 50mg/hari dalam kurun waktu 15 hari, pasien mengalami kenaikan hormon luteinzing serta indeks androgen bebas. Pada pria dewasa, dalam keadaan sehat memiliki indeks androgen bebas antara 30 – 150. Bila kurang dari angka tersebut, maka seorang dikatakan mengalami defisiensi testosteron.
Purwoceng memang luar biasa, bisa membuat pria 50 tahun menjadi muda lagi. Namun meski relatif aman tanpa efek samping sebagaimana halnya viagra, purwoceng hendaknya dikonsumsi sesuai kebutuhan. Karena segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan pasti akan membawa dampak yang buruk. Usahakan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, ahli farmasi atau herbalis sebelum dan selama mengkonsumsi obat-obatan tradisional.
Dari beberapa sumber yang Oyin rangkum
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)