» » Pengobatan Leukemia

Pembaca :
Tali Pusar ternyata dapat mengobati berbagai penyakit berat

Banyak mitos berkembang seputar tali pusar bayi. Ada yang percaya jika si anak rewel atau sakit, dapat sembuh jika meminum air rendaman tali pusar tersebut. Ada juga mitos darah tali pusar dioleskan ke bibir si anak beberapa saat setelah dia lahir, supaya kebal terhadap penyakit. Terlepas dari itu semua, saat ini dunia kedokteran telah membuktikan bahwa sel induk (stem cells) darah tali pusar bisa menyembuhkan 72 jenis penyakit berat, diantaranya leukemia.

Tahun 1963 para peneliti menemukan darah tali pusar manusia mengandung sel induk yang sama dengan sel induk yang ditemukan dalam sumsum tulang. Sel induk dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien-pasien dengan penyakit kelainan darah yang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Maka para peneliti percaya mereka juga dapat menggunakan sel induk darah tali pusar untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Karena itulah , beberapa tahun belakangan di luar negeri orang sudah mulai menyimpan darah tali pusar sebagai "asuransi" pengobatan di masa depan. Di Indonesia beberapa orang juga sudah mulai menyimpannya. Sebenarnya apa yang menyebabkan darah tali pusar begitu ampuh menyembuhkan berbagai penyakit? Dan apa saja kelebihan jika kita menyimpannya? "Tali pusar bayi mengandung sel-sel induk yang bermanfaat untuk berbagai penyakit kelainan darah,"kata seorang peneliti bioteknologi lulusan Technische Universitat Darmstadt Jerman. Menurut sang peneliti, sel induk merupakan sel yang belum berspesialisasi menjadi sel-sel khusus seperti sel darah, sel otot dan sel jantung. Sel-sel induk memiliki kemampuan untuk berkembang biak tanpa batas dan membedakan diri menjadi sel khusus sehingga terus menerus menjadi sumber sel-sel baru.

Ada tiga jenis sumber sel induk, sel induk embrional yang diambil dari embrio lima sampai tujuh hari setelah pembuahan. Sumber kedua adalah sel induk dewasa yang dapat diambil dari darah tali pusar, sumsum tulang dan darah tepi atau darah yang beredar dalam tubuh. Ketiga sumber sel induk tersebut merupakan sumber pembentuk darah merah, darah putih dan keping darah yang berguna untuk pembekuan darah.

Semakin muda sumber sel induk semakin besar kemampuannya . "Namun kalau diambil dari embrio masih sangat kontroversial. Berbeda jika diambil dari sumsum tulang atau darah tali pusar," Hal serupa juga diutarakan pakar genetika dariUniversity of Hawaii.

KEBERHASILAN TRANSPLANTASI DARAH TALI PUSAR

Setelah diteliti ternyata darah tepi tidak banyak mengandung sel induk. Lagi pula gaya hidup kurang sehat sering mempengaruhi kualitas sel induk yang berasal dari darah tepi. Berbeda halnya dengan darah tali pusar dan sumsum tulang belakang. Itulah sebabnya transplantasi sumsum tulang sering dilakukan sebagai pengobatan berbagai penyakit. Namun beberapa kendala menyebabkan orang mencari alternatif, yakni transplantasi darah tali pusar. Antara lain, transplantasi sumsum tulang mengharuskan donor menjalani pembiusan sebelum operasi dan ada resiko terjadi infeksi. Tak heran ada kemungkinan calon donor mengundurkan diri sebelum pengambilan dilakukan. Hanya sedikit pasien dapat menemukan donor yang cocok.

Diperkirakan hanya 25-30% dari pasien yang memerlukan pencangkokan dapat menemukan donor yang cocok dari keluarganya dan kemungkinan untuk mendapat donor yang cocok dari orang yang tidak mempunyai hubungan darah adalah 1 dari 20.000. hingga diperlukan beberapa minggu atau bulan untuk mendapat donor yang cocok Kalau donor dan penerimanya tidak cocok dengan sempurna bisa terjadi komplikasiyang serius.

Misalnya September 2004 lalu, di Singapura, seorang anak penderita leukemia, Ryan (3) yang berhasil sembuh berkat transplantasi darah tali pusar Rachel Foo, adiknya . Hal itu dilakukan setelah pengobatan yang lain gagal. Tahun 2001 para dokter hanya memberikan 10% harapan hidup jika Ryan tidak menjalani transplantasi sumsum tulang. Namun sumsum tulang kedua orangtuanya tidak cocok sehingga dia membutuhkan donor. Padahal kemungkinan kecocokan antara Ryan dan pendonor 1 dari 20.000. Lantas kedua orangtuanya memuat iklan di sebuah surat kabar setempat untuk mencari pendonor. Meski banyak yang bersedia namun tak ada seorangpun yang cocok. Lalu mereka mendengar tentang darah tali pusar yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kelainan darah.

Akhirnya mereka memanfaatkan tali pusar anak kedua untuk menyelamatkan Ryan. Ternyata darah tali pusar Rachel 100% cocok dengan Ryan. Kecocokan yang sempurna dapat meningkatkan keberhasilan transplantasi tersebut. Transplantasi dilaksanakan di KK Women's and Children'S Hospital Singapura. Sel induk yang sehat dari sang adik tersebut memperbaharui selsel yang rusak dan meningkatkan kembali sistem pertahanan tubuh yang rusak karena kemoterapi dan radioterapi yang digunakan dalam penyembuhan leukemia. Meski tidak ada jaminan penyakit tersebut akan kambuh namun kini Ryan berumur 5 tahun dan bersekolah di Taman Kanak-Kanak serta terbebas dari leukemia.

Hampir serupa, di Montreal Kanada, Patrizia Durante terbebas dari leukemia karena diselamatkan darah tali pusar anak perempuannya. Patrizia divonis menderita leukemia akut sa’at mengandung putri pertamanya diusia kehamilan 26 minggu. Patrizia menjalani kemoterapi dengan dosis yang disesuaikan selama masa kehamilan. Ternyata pengobatan tersebut tidak berhasil. Lalu dokter memutuskan mempercepat kelahiran anak yang dikandungnya. Hal itu dilakukan agar dosis kemoterapi bisa ditingkatkan tanpa membahayakan bayi dalam kandungan.

Akhirnya Victoria dilahirkan 2 bulan lebih cepat. Saat itu dokter sibuk mencari donor tulang sumsum yang cocok. Padahal saat itu darah tali pusar Victoria telah disimpan dalam lemari pendingin. Sebelum ditemukan sumsum tulang yang cocok, Patrizia sakit parah. Akhirnya Dr Pierre Laneuville, direktur bagian hematologi McGill University Health Centre memutuskan memasukkan darah tali pusar Victoria meski hal itu beresiko tinggi karena tubuh Patrizia mungkin menolaknya.

Dr Laneuville menyatakan adanya kemungkinan sistem imunitas sang bayi mengidentifikasi leukemia sebagai benda asing dan akan menyerangnya. Ternyata system imunitas Victoria berhasil mengusir leukemia dari tubuh ibunya. Tujuh bulan setelah pencangkokan sel induk dari darah tali pusarVictoria, putrinya, Patrizia dinyatakan sembuh. "Tak hanya pada penderita leukemia, transplantasi sel induk dapat bermanfaat juga bagi penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Kemoterapi tidak hanya mematikan sel kanker namun juga berakibat merusak sel-sel yang lain," ujar perempuan berambut pendek ini. Di situlah fungsi sel induk dalam darah tali pusar yang mempercepat proses pemulihan.

MENYIMPAN DARAH TALI PUSAR

 Setelah mengetahui beragam manfaat darah tali pusar lantas bagaimana prosedur menyimpannya? Apakah sama seperti yang dilakukan orang tua kita? cara tersebut tidak berguna. "Jaringannya pasti sudah rusak atau kering. Akibatnya selnya sudah mati semua. Lagi pula yang diambil dan disimpan adalah darah tali pusarnya bukan jaringannya. Suhu penyimpanan minus 196°C" demikian kata dokter ahli.

Sampai saat ini pengambilan dan penyimpanan darah tali pusar dalam bank masih relatif jarang di Indonesia.
Di Singapura, bank darah tali pusar yang dikelola pemerintah menyimpan semua darah tali pusar dengan kualitas terbaik. Setiap orang yang membutuhkan dapat membelinya. Sedangkan darah tali pusar yang disimpan di bank swasta seperti Cordlife hanya bisa digunakan yang bersangkutan dan keluarganya.

Lantas bagaimana prosedur penyimpanan darah tali pusar tersebut? Sebelum melahirkan si ibu yang memutuskan menyimpan darah tali pusar diambil darahnya untuk dilakukan pemeriksaan. Beberapa pertanyaan seputar adakah penyakit berat, penyakit keturunan, masalah seputar kehamilan, apakah si ibu merokok, meminum minuman keras atau menggunakan narkoba dan lain-lain harus diisi dan dikirim ke Singapura bersama tujuh hingga delapan ml darah si ibu. Biasanya darah yang mengandung HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C, cytomega lovirus (CMV) dan syphilis, kita karantina sambil menunggu hasil tes darah tali pusar si bayi. Jika darah tali pusar si bayi mengandung penyakit penyakit tertentu akan percuma kalau disimpan.

Pengambilan darah tali pusar si bayi dilakukan oleh dokter kandungan sesaat setelah bayi lahir. "Setelah tali pusar dipotong jarum yang terhubung dengan kantung darah ditusukkan ke vena tali pusar. Darah akan mengalir dengan sendirinya karena gravitasi menuju kantong. Dalam kantong terdapat anti koagulan untuk mencegah pembekuan darah. Lebih dari 45 ml darah yang diambil. Kemudian enam sampai delapan minggu setelah pengambilan darah tadi, si ibu akan menerima resume layak atau tidaknya darah tersebut disimpan.

Sistem pengambilan darah dilakukan tertutup menggunakan jarum yang langsung terhubung dengan kantung darah untuk menghindari kontaminasi. Lalu darah tersebut di bawa ke laboratorium untuk diproses dan diuji. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah darah tali pusar mengandung bibit penyakit, bakteri atau jamur, jika tidak darah tersebut layak disimpan. Lalu sel induk darah tali pusar yang telah diproses disimpan dalam kantung. Kantung tersebut disimpan dalam tangki berisi nitrogen cair dengan suhu mencapai minus 196°C. Sistem penyimpanan ini sama dengan sistem penyimpanan bank darah dan bank sperma . Di bank penyimpanan darah, ada darah yang bisa disimpan hingga 45 tahun. Mengingat sistem penyimpanan yang sama diharapkan sel induk darah tali pusar bisa bertahan selama itu. Namun hingga sa'at ini sel induk darah tali pusar yang terlama disimpan berumur 20 tahun.

BIAYA YANG DIBUTUHKAN
karena belum adanya bank penyimpanan darah tali pusar di Indonesia sehingga orang Indonesia harus menyimpannya di Singapura  Mengingat proses penyimpanan dan tes yang dilakukan di Singapura, tak heran biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal.. Uang muka S$ 1000 diperlukan untuk biaya pengambilan, tes laboratorium, iuran tahun pertama dan biaya pengiriman. Sedangkan sisanya sebesar S$1320 dibayar setelah klien menerima hasil tes laboratorium . Biaya tersebut ditambah 5% untuk pajak di Singapura. Untuk tahun kedua dan selanjutnya dikenakan S$250 ditambah 5% untuk pajak setiap tahun. Biaya tersebut memang mahal namun lebih murah dibandingkan jika kita membeli sel induk darah tali pusar di bank pemerintah. Biayanya sekitar S$30 000 jika kita membeli dari bank pemerintah. Lagi pula sangat sulit mencari pendonor yang cocok. Mahalnya biaya penyimpanan tersebut rasanya sepadan dikaitkan dengan manfaatnya melawan berbagai penyakit. Itung-itung asuransi kesehatan untuk masa depan.

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by dhea

bean
Hi there!, You just read an article Pengobatan Leukemia . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda