» » Aku...

Pembaca :



Rindu...

mengapa rasa itu tetap tertaut padamu,walau raga tak terlihat..
mungkin karena kau tetap mengikatkan separuh hati yang kumiliki..
ijinkan aku meminta separuh hatiku, agar rindu tak lagi memburu, agar luka tak lagi menganga.

titipkan hatiku pada burung yang terbang tinggi,
pada ombak yang bergemuruh,
pada angin yang berhembus,
pada rumput yang bergoyang,
pada padi yang menguning,
pada jejak kaki di pantai atau pada tingginya gunung..


Hai...

Kepada Pesolek
(saat ditinggal suami dinas hehehe….)

dingin bulan
gigil jalan
dan aku terus melangkah
rumah tutup
kedai larut malam
pengendara motor
melintasi embun
yang jatuh dari bintang tak bernama
betapa lengang jam berdentang
di mata jaga
malam tinggal bayang
lampu-lampu hotel
lampu-lampu reklame
cuma bikin asing pada kepulangan
pada kekasih yang menyimpan ciuman:
lidah lembut dalam telinga
angin kencang berhembus
tapi sedikit suara yang tergambarkan
dan aku terus melangkah
ambang subuh
engkau makin tertinggal jauh
yang tidur dalam sajak:
rabun senja!
dan aku terus melangkah
pada bengkolan ke tujuh
aku memasuki pagi baru

***oleh Thendra***


Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Aku... . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda