Shichimi (Jepang: yang berarti "tujuh rasa cabai"), juga dikenal sebagai nana-iro Togarashi atau hanya shichimi, adalah campuran rempah-rempah Jepang yang mengandung tujuh bahan.
Tujuh bahan tersebut berisi:
- cabai merah digiling kasar (bahan utama)
- Sansho tanah
- kulit jeruk panggang
- biji wijen hitam
- biji wijen putih
- biji rami
- bubuk jahe
- nori atau aonori
Beberapa resep dapat mengganti atau melengkapi ini dengan biji poppy, kupas yuzu, atau shiso.
Shichimi harus dibedakan dari ichimi Togarashi (一味 唐辛 子), yang hanya cabai merah, dan secara harfiah berarti "satu rasa cabai" (“ichi” berarti satu).
Mulai dibuat pada abad ke-17, saat itu diproduksi oleh peramu di zaman Edo. Dan saat ini di Tokyo disebut sebagai Yagenbori (Jepang: 薬 研 堀, dari nama tempat asli produksi) .
Kebanyakan shichimi yang dijual di pasaran berasal dari salah satu dari tiga tempat berikut, Yagenbori dijual dekat kuil Senso-ji, Shichimiya dijual dekat Kiyomizu-dera, dan Yawataya Isogorō dijual dekat Zenko-ji.
Shichimi ini sering digunakan dalam sup, mie, dan gyudon. Beberapa produk beras seperti kue beras, agemochi, dan kerupuk nasi panggang juga menggunakannya untuk bumbu. Juga digunakan untuk taburan di atas makanan seperti sushi, salad, atau sate khas Jepang.
Nah, satu jenis cabai saja sudah pedas apalagi kalau tujuh jenis…..