Kita tahu apa itu PhotoShop, Flash, DreamWeaver, Premier, Adobe reader dll, software buatan pengembang Adobe system, tapi belum banyak yang melihat bagaimana bentuk kantor perusahaan ini. Sesuai dengan software yang dijualnya yaitu software untuk mendukung pekerja seni, maka kantor pusat Adobpun penuh dengan nuansa seni.
Kali ini Oyin share beberpa foto interior perusahaan pengembang software Adobe, siapa tahu bisa menginspirasi anda untuk mendesain ruang kerja agar karyawan betah menjalankan tugas dan tidak selalu berfikiran ingin membolos, atau untuk ruangan yang lain.
Ruang programer senior dengan nuansa hijau yang sejuk
Ruang kerja para programer dengan nuansa kuning
Little room Development program discussion. Tempat diskusi rancangan software
Seorang client dari Adobe sedang berdiskusi dengan manager softwrae development di guest room
Penempatan taman kecil untuk menjadikan ruangan kaku menjadi lembut
Suasana kerja yang hening dilengkapi perpustakaan tentang pengkodean
Foto dekorasi seorang anak sedang menggambar dipsasang pada penyekat antara ruang kerja dengan tangga naik
Ruang tunggu atau santai dengan kursi-kursi yang artistik
Salah satu konsumen sedang mencoba kehebatan software buatan Adobe system Inc
Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)
Hi there!, You just read an article
Kantor Adobe yang penuh nuansa seni
.
Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
Kadang-kadang kita belajar untuk memulai. Kadang-kadang kita belajar untuk berhenti. Dan kadang-kadang kita belajar terlalu banyak hal.
Sehingga, kadang-kadang kata 'kadang-kadang' hanya diucapkan kadang-kadang dalam kehidupan ini. Tidak akan ada hal yang bisa tinggal lebih lama, tidak ada yang bisa memulai tanpa akhir, tidak ada kehidupan tanpa mati.
Pernahkah kau menghitung berapa banyak langkah dari bangun tidur menuju kamar mandi? Tidak, selain orang-orang buta.
Tubuh kita bergerak, pikiran kita juga.
Akan ada pagi esok hari. Sama seperti pagi ini dan sebelumnya. Selalu saja matahari muncul di ufuk timur diikuti riuh kokok ayam bersahutan. Kemudian embun memanas dan kering pada dahan yang terbangun dari kemalasannya. Nyala siang menggebu menyayat kulit dan debu menyaingi pandangan mata ke sekitarku.
Denting, yang tak pernah melaju surut, tenang dalam diamnya namun kadang menggilas pesona senja lalu menjadikannya gelap oleh malam. Langkahku pelan kembali pada malam-malam seperti biasanya. Senjaku selalu sama seperti pagiku. Dan di antara siang dan malam yang berganti aku bersembunyi dalam sesak dada. Riuh sekali kudengar di sana berteriak pada Sang Kuasa, meskipun hening yang selalu tampak pada bola mata sayu ini. Seolah mencari pagi yang tak sama. Seolah mengharap siang dan malam yang menjelmakan mimpi-mimpiku.