» » » » Jenis bahan pengawet makanan dan minuman

Pembaca :

Hampir dipastikan produsen makanan menggunakan bahan pengawet agar produk yang dihasilkan tidak cepat rusak karena berbagai faktor penyebab, misalnya sifat dari bahan yang diolah tersebut memang tidak tahan lama, seperti buah, sayuran, daging, ikan dan lain-lain.

Salah satu cara untuk menghambat pertumbuhan mikroba adalah dengan menambahkan bahan pengawet ke dalam makanan. Pengawet merupakan zat yang ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan tujuan meningkatkan umur simpan. Dan pengawet yang digunakan juga harus sesuai peruntukannya (food grade).

Masa penyimpanan (Shelf life) berbeda dengan masa kadaluarsa (expired date), makanan yang telah melewati masa penyimpanan mungkin masih bisa dikonsumsi namun kandungan nutrisi sudah tidak terjamin. Pengawetan makanan dan minuman bisa diartikan sebagai suatu proses untuk menjaga keberadaan nutrisi pada makanan sehingga makanan masih dapat dikonsumsi dengan aman pada waktu yang lama dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia tidak hanya mengkonsumsi makanan dan minuman dalam bentuk segar (fresh) tapi juga dalam bentuk bahan olahan.


Munculnya produk olahan lebih didasari  untuk memenuhi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan aktifitas pada era  teknologi. Maka muncullah produk-produk seperti biskuit, daging atau ikan kaleng, susu, soft drink dan lain-lain.

Natrium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya.

Dalam menambah bahan pengawet dan mengkonsumsi makanan olahan yang berlebihan, dapat menimbulkan penyakit kanker dan gangguan pencernaan. Tapi dengan penggunaan bahan pengawet sesuai takaran dan mengkonsumsinya secara wajar, bahan pengawet ini tidak membahayakan kesehatan.


International Programme on Chemical Safety tidak menemukan adanya dampak terhadap kesehatan manusia dengan dosis sebesar 647-825 mg/kg dari berat badan per hari. Degradasi Sodium Benzoat (yang dihasilkan dalam tubuh dari garam sodium) telah dipelajari secara detail dan menunjukkan bahwa bahan-bahan ini tidak berbahaya. Sekitar 75-80% dikeluarkan dalam jangka waktu 6 jam dan seluruh dosis akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam jangka waktu sekitar 10 jam.

Batasan yang ditentukan untuk Sodium Benzoat dalam makanan bukan karena sifat racunnya, melainkan karena jumlahnya melebihi 0.1%.

Berdasarkan hasil riset, hampir semua Mie Instant seperti Indomie, Mie Sedap dan Sarimi menggunakan bahan pengawet Natrium Benzoat. Garam Natrium Benzoat merupakan  bahan pengawet yang banyak digunakan secara luas pada bahan makanan yang bersifat  asam.

Bahan ini efektif untuk mencegah pertumbuhan khamir, kapang dan bakteri pada tingkat keasaman pH 2.5 - 4.0. US FDA (Food Drug Administration) memuat pengawet benzoat dalam sebagai kategori aman atau GRAS (Generally Recognized As Safe). Penggunaan pada produk makanan diperbolehkan tidak melebihi dari 0.1% atau 1000 ppm. Penggunaan pengawet  tersebut  harus mengikuti takaran yang dibenarkan.1 %.

Meski kandungan bahan pengawet natrium benzoat umumnya tidak terlalu besar, akan tetapi jika dikonsumsi secara terus menerus akan berakumulasi dan menimbulkan efek terhadap kesehatan. Penggunaan pengawet tersebut dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE).

Efek samping lain yang bisa timbul adalah odema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan dalam tubuh) dan biasa juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium.


Upaya produsen (pelaku usaha) dalam memberikan perlindungan konsumen sehubungan dengan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah dengan memenuhi ketentuan tentang pengaturan penggunaan pengawet terhadap produk makanannya. Penggunaan pengawet yang diizinkan dan takaran yang benar, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen.

Dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999.

Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (Natrium Benzoat) dapat merusak DNA mithokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi.

Produsen hendaknya tidak menambahkan pengawet dengan ukuran sesuka hati, karena bahan pengawet tersebut akan menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dari berbagai sumber.

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Jenis bahan pengawet makanan dan minuman . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda