Latoh ( Caulerpa )
Urap Latoh, kuliner urapan khas pesisir di Kabupaten Rembang, Jateng. Diolah dari tanaman latoh, sejenis rumput laut. Kuliner urap latoh hanya bisa dinikmati saat musim kemarau saja, yakni ketika tanaman latoh banyak muncul di perairan Kabupaten Rembang
Satu lagi jenis rumput laut yang berprospek cerah pengembangannya selain Eucheuma cottonii dan Gracilaria yang lebih dulu populer. Rumput laut ini bernama Caulerpa dari kelompok Chlorophyceae (alga hijau). Jenis rumput laut ini dikenal sebagai lalapan atau sayuran yang sangat diminati oleh masyarakat dalam maupun luar negeri seperti Jepang, Korea, China, dan beberapa negara Eropa. Tidak heran jika pasar ekspor Caulerpa saat ini cukup terbuka meski di beberapa negara seperti Jepang sudah mengembangkan budidayanya.
Rumput laut yang juga dikenal sebagai lawi-lawi atau latoh ini masuk dalam kategori tumbuhan tingkat rendah yang hidup dengan menempel pada substrat pasir.
Di beberapa negara Asia, Caulerpa selain sebagai konsumsi masyarakat juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor.
Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi estrogen (jenis hormon), karena disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker. Selain itu Caulerpa juga digunakan dalam penggunaan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.
Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan. Selain itu memiliki tekstur lunak keras dan siphonous. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar.
Sedangkan dalam perkembangbiakannya, terjadi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif.
(Berbagai sumber)
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)