Kehidupan Masyarakat Perbatasan
Terisolir dan jauh dari perhatian. Itulah kesan pertama saat melihat dari dekat desa-desa di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dengan Sarawak Malaysia.
Bumi Kalimantan yang kaya dengan sumber daya alam tapi minim fasilitasnya membuat warganya bertahan hidup dalam kesederhanaan, tepatnya jauh dari kata sejahtera dan layak. Kondisi ini bertolak belakang dengan tetangga mereka, Malaysia, yang memang dekat secara geografis maupun emosional. Mereka memiliki aksen bahasa yang sama; dan biasanya masih memiliki ikatan darah atau keluarga.
Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.
Foto-Foto kehidupan suku Dayak
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)