Postingan ini disajikan oleh Oyin
Cafe and Resto yang memiliki dua lokasi di Jawa Tengah, yaitu di daerah perkebunan kopi nJolong Kabupaten Pati dan perkebunan Tembi Kabupaten Wonosobo. Kafe ini bernuansa kolonial yang khas, dimana ruangan-ruangannya ditata sedemikian rupa agar pengunjung dapat bernostalgia ke masa kejayaan tempo
doeloe sambil menikmati pemandangan dan sejuknya udara pegunungan.
Oh ya, Oyin Cafe and Resto tidak selalu identik dengan masa lalu, bagi pengunjung muda disediakan ruangan dengan nuansa eksklusif yang mewah sesuai dengan jiwanya yang enerjik. Oyin Cafe and Resto menyediakan hidangan lokal yang diolah secara internasional oleh chef bintang lima. Terutama cita rasa seduhan kopi Arabika-nya.
Oyin Kafe menyediakan kopi kualitas premium yang memiliki cita rasa tinggi berkat pengolahan dan pemilihan biji kopi.
Okey Oyiner, mari kita simak penuturan Meneer Bernard Jembhy, untuk mengenal jenis kopi yang ada di dunia. Secara umum kopi digolongkan menjadi dua jenis yaitu jenis kopi Arabika dimana jenis ini merupakan kopi terbaik dan kopi jenis Robusta yang berada di bawahnya walaupun masih banyak juga varietas kopi yang lain.
Meneer Jembhy pengelola Oyin Cafe menerangkan perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta. Kopi dari dataran tinggi memiliki aroma yang sangat baik, biasanya ditanam di perkebunan pada ketinggian 800 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Kopi dataran rendah memiliki rasa yang berbeda. Secara umum semakin tinggi ketinggian tanah, semakin baik kualitas kopi yang dihasilkan. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, karena perkebunan pada ketinggian yang lebih rendah dapat juga menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi. Ujar Meneer Jembhy pria yang berperawakan King Size (tinggi besar) lelaki blasteran Arab-Belanda yang fasih berbahasa Jawa dengan ramah.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab
qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai minuman berenergi tinggi. Kata
qahwah kembali mengalami perubahan menjadi
kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi
koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata
koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Saat ini, menikmati kopi tidak hanya merupakan kebutuhan tetapi sudah menjurus ke arah gaya hidup yang banyak dijalani oleh para kaum muda maupun kalangan eksekutif.
Tren ini kemudian ditangkap sebagai peluang bisnis bagi para pebisnis tanah air yang berlomba-lomba menyajikan sajian kopi yang mewah dan modern. Mereka tidak mau kalah dengan gerai kopi internasional yang semakin melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa kota besar di Indonesia.
Meneer Jembhy sangat piawai dalam meracik buah kopi menjadi minuman yang eksklusif dan diminati banyak kalangan terutama para penikmat kopi kelas premium. Di Kafe-nya yang asri dan menyatu dengan alam ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri atau mancanegara. Meneer yang ramah ini beristrikan gadis Jawa ibu Dewi Sunthi wanita kelahiran Desa Luk Ulo, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
Okey Oyiner, nanti di lain kesempatan kita lanjutkan bagaimana Meneer Jembhy meracik buah kopi menjadi minuman eksklusif seperti : CAPPUCCINO CHOCO FLOAT, MOCCA MINT CAPPUCCINO, VANILA CHOCO HOT COFFEE, ESPRESSO, MACCHIATO dll, ikuti terus hanya di blog oyin ayashi...
Catatan :
Meneer (Belanda) = Bapak atau Romo (Jawa)