Manusia yang hidup di dunia sekarang terasa semakin aneh, warna kulitpun menjadi persoalan yang seakan menjadi sangat pelik, Banyak orang yang berkulit hitam atau sawo matang ingin kulitnya menjadi putih sehingga merekapun mau merogoh kocek untuk membeli obat pemutih kulit. Padahal Tuhan menciptakan manusia dengan segala bentuk ras dan warna kulit tersebut dengan tujuan agar manusia dapat bertahan hidup dengan alam lingkungan yang berbeda-beda.
Okey guys, tentu anda pernah melihat atau minimal mendengan boneka Barbie bukan ? boneka yang begitu di kagumi hampir di banyak negara. Tapi taukah anda bahwa boneka Barbie sekarang ini kalah bersaing dengan boneka Queens of Afrika. Dimana boneka-boneka berwarna hitam tersebut tidak kalah menarik bahkan mengalahkan penjualan boneka Barbie.
Perbedaan warna kulit memang menjadi dilema tersendiri bagi beberapa negara. Anak-anak di Afrika menganggap boneka yang berkulit putih sangat cantik, sehingga sebagian besar dari mereka berharap mereka juga berkulit putih.
Adalah Taofick Okoya, pertama kali yang menciptakan boneka Nigeria berkulit hitam pada tahun 2007, ketika ia ingin menghadiahkan boneka kulit hitam untuk keponakannya. Saat itu ia mendatangi sejumlah toko mainan, mencari boneka berkulit hitam namun tidak menemukannya, semua boneka berkulit putih. Ia kemudian membuat sendiri boneka yang sesuai dengan harapannya.
Boneka yang disebut Queens of Afrika, hitam manis dengan berbalut pakaian dan aksesoris tradisional khas Afrika. Tampilan boneka tersebut mewakili tiga suku terbesar di Afrika dengan tujuan untuk mempromosikan cita-cita feminin yang kuat, seperti cinta dan kedamaian.
“Misi saya adalah untuk menjadikan Queens of Afrika sebagai simbol harapan, kepercayaan, dan keyakinan dengan mempromosikan sejarah, budaya, dan fashion Afrika” ucap Taofick, seperti dilansir Dailymail, 31 Januari 2015.
Taofick berharap boneka tersebut akan memiliki dampak positif bagi anak-anak di Afrika yang sudah banyak terpengaruh budaya barat, khususnya bagi putrinya sendiri. Seperti banyak anak-anak Afrika lainnya, putri Taofick pernah mengungkapkan bahwa ia tidak menyukai kulit hitamnya dan berharap ia berkulit putih.
“Ini mungkin merupakan tanggung jawab dari harapan putri saya yang ingin memiliki kulit putih. Hal itu membuat saya sadar bahwa saya perlu untuk membuatnya bangga dan senang menjadi seorang gadis kulit hitam dari Afrika, dan tidak membatasi ke sendirian karena ini adalah kecenderungan umum di kalangan generasi muda. Queens of Afrika menjadi platform untuk mencapai hal itu” lanjutnya.
Kini Queens of Afrika sangat popular di Afrika, penjualannya melebihi angka penjualan boneka berkulit putih Barbie. Tak hanya di Afrika, boneka tersebut juga sampai ke Amerika, Brazil dan Eropa berkat adanya penjualan secara online. Taofick mampu menjual hingga 9.000 unit boneka per bulannya. Walaupun begitu, Taofick tidak akan dapat menjual boneka kulit hitam tersebut di rak-rak toko mainan di Amerika.
Bagaimana dengan masyarakat Indonesia apakah masih bangga dengan kebudayaan nenek moyang ?