» » Jogja never ending Asia (1)

Pembaca :
Ratusan pedagang burung meninggalkan Pasar Ngasem. Mereka tidak lagi berjualan di pasar yang merupakan ikon pariwisata. Sebuah pasar yang dikenal sebagai “bird market” kota Jogja.


Beberapa tahun lalu, kita masih menemukan situasi pasar yang sumpek. Luasan pasar sekitar 6 ribu meter persegi ternyata tak cukup mampu menampung para pedagang, sekaligus para pembelinya. Belum lagi kunjungan para wisatawan, mengingat lokasi pasar berdekatan dengan Pulo Cemeti, bangunan kuno milik Kraton Yogyakarta yang pernah difungsikan sebagai benteng pertahanan.


Menurut cerita masyarakat Jogja, areal pasar di masa silam, banyak ditumbuhi pohon asam (tamarindus indica). Pohon ini begitu besar dan rindang. Buahnya kerap digunakan pula sebagai bumbu masakan. Konon, karena itulah tempat ini dinamakan Ngasem (dari kata asem).

Situasi teduh serta udara yang sejuk kemudian mendorong masyarakat senang berkumpul di sana. Mereka berkumpul sambil melakukan kegiatan jual beli. Seiring waktu, wilayah ini lalu berkembang menjadi pasar. Ngasem termasuk pasar tua.


Masyarakat Jawa tak lepas dari tradisi dan kepercayaan. Merunut akar budaya Jawa, seorang pria tergolong berhasil apabila telah memiliki 5 hal utama, yaitu
  • wisma (rumah), 
  • wanita (istri), 
  • turangga (kuda), 
  • curiga (keris), dan 
  • kukila (burung peliharaan).

Kukila adalah alasan bagi seorang pria Jawa untuk memelihara burung sehingga pasar burung menjadi suatu tempat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jawa.

Demi menjaga fungsi pasar sebagai pusat aktivitas jual beli satwa dan tanaman hias, Pemerintah Kotamadya Yogyakarta memutuskan untuk merelokasi Pasar Ngasem ke lokasi lain. Selain itu, relokasi perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga Taman Sari yang merupakan cagar budaya asli Yogyakarta.





Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Jogja never ending Asia (1) . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda