Sudah menjadi kebiasaan masyarakat timur untuk mendahulukan apapun perbuatan dengan tangan kanan, baik bersalaman, makan, menunjuk, dan sebagainya. Akan tetapi rata-rata masyarakat modern di zaman ini mulai makan dengan tangan kiri, baik di acara-acara resmi hingga makan di tempat-tempat ternama seperti di hotel-hotel besar.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Bila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan, dan apabila hendak minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri." (Shahih Muslim)
Nabi berpesan agar makan menggunakan tangan kanan dan siapa yang makan menggunakan tangan kiri, mereka mengikuti praktek setan. Pasti ada hikmah mengapa Nabi melarang melakukannya.
Otak manusia terbagi menjadi dua hemisfer kiri dan kanan. Bagian kiri tubuh dikontrol oleh bagian kanan otak dan sebaliknya. Kajian ilmiah mengenai aktivitas otak menunjukkan secara umum lebih banyak aktivitas di bagian kiri otak ketika seseorang sedang berada dalam kondisi yang positif misalnya ramah, riang gembira, dan sebagainya. Sifat-sifat negatif seperti menyendiri atau egois lebih aktif di otak sebelah kanan.
Mengapa saat kita dilanda masalah, meluahkan perasaan atau berbicara baik kepada diri sendiri atau kepada manusia lain sedikit dapat mengurangi tekanan di dalam diri kita? Ini mungkin disebabkan otak kiri terlibat lebih aktif dalam bahasa pertuturan, aktivitas berkomunikasi dengan tidak secara langsung membuat bagian kiri otak aktif lantas menimbulkan perasaan positif dan mengurangi tekanan perasaan.
Jika kita kaitkan dengan aktivitas makan menggunakan tangan kanan yang mana akan mengaktifkan bagian kiri otak, bukankah akan menimbulkan perasaan positif? Lebih positif saat kita makan, lebih mudah makanan dicerna dan makin enak di badan.
Makan dengan tangan kiri mengaktifkan otak kanan yg dikaitkan dengan sifat-sifat negatif, sebab itulah makan dengan tangan kiri meniru setan karena sifat setan itu sendiri yang penuh dengan dengki dan sombong. Lebih bahaya lagi apabila perbuatan makan dengan tangan kiri itu juga akan membuat manusia lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli lagi pada orang lain terutama dalam hal makan tersebut.
Bagaimana tentang table manner? Yang mengajarkan cara yang "benar" menggunakan segala jenis sendok garpu pisau, adaptasi etika makan barat sebagai persiapan untuk menghadiri acara-acara resmi, termasuk dengan menyuap makanan dengan tangan kiri. Ini tentu etika makan yang bertentangan dengan anjuran agama Islam.
Makan dengan tangan kiri juga termasuk meletakkan piring di atas telapak tangan kiri atau menggenggamnya dengan tangan kiri lalu tangan kanan sekedar dilengketkan ke piring tersebut. Ini adalah perbuatan makan/minum dengan tangan kiri, dengan bukti bahwa jika tangan kirinya dilepas dari piring maka piring itu akan jatuh, jatuhlah pula makanannya.
Makan dengan dua tangan selama hal itu tidak dibutuhkan maka hal itu tidak diperbolehkan. Jika memang dibutuhkan (misalnya makanannya panas dan tidak bisa dipegang dengan satu tangan) maka insyaAllah tidak mengapa makan dengan dua tangan sebagaimana yang dikatakan oleh Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin rahimahullah.
Akan tetapi ini berlaku pada seseorang yang mampu menggunakan tangan kanan dan tidak ada uzur seperti sakit, luka, atau yang lainnya.
Misalnya orang yang kidal. Kita paham bahwa kidal adalah kelainan, karena kondisi ini tidak sesuai keadaan normalnya manusia. Untuk itu, hendaklah kita berusaha melatih diri dengan membiasakan menggunakan tangan kanan. Selagi masih mampu menggunakan tangan kanan, hendaknya diupayakan bahkan sebaiknya dibiasakan untuk menggunakan tangan yang kanan.
Lagipula, tangan kiri kan buat cebok….
* teks dan gambar diambil dari berbagai sumber
.png){kind=logo}
