Jika kita melakukan perjalanan dari kota Manado menuju Tomohon, gunung Lokon, maka akan melewati daerah kecamatan yang bernama Kawangkoan. Perjalanan darat dari kota Manado kira-kira satu jam. Memasuki desa ini, sepanjang jalan kita dapat melihat kebun-kebun kacang tore (kacang tanah). Banyak kedai yang menjual kacang tore, baik kacang yang masih mentah, maupun kacang yang sudah di sangrai (di goreng dengan pasir, atau dengan mesin sangrai tanpa pasir) di sisi jalan yang kita lewati.
Tugu kacang saat memasuki kota Kawangkoan |
Ukuran kacangnya termasuk jumbo, besar-besar, biji dan isinya antara 3 sampai 6 butir. Saat kita mengunyah, terasa di mulut aroma khas kacang, gurih dan renyah, padahal tanpa tambahan bahan apapun. jadi pure kacang tanah.
Tugu bukit kasih |
Ada beberapa pilihan rasa Biapong yang bisa dinikmati di Rumah Kopi Gembira Kawangkoan. Biapong berisi kacang merah dan kacang hijau, Agar lebih nikmat sebaiknya disantap saat masih hangat mendekati panas. Dengan jari kepanasan dan mulut tak henti-henti meniup karena panasnya Biapong tadi, menimbulkan sensasi unik saat menikmati sajian Biapong ala kawangkoan.
Biapong atau Bakpao |
Menyeduh kopi dengan tungku |
Kemudian sebelum dijual, dilakukan penyortiran kembali kacang hasil songara (sangrai) tersebut, kacang yang memenuhi standar, barulah dikemas dan dijual. Banyak warung dan toko di sisi jalan Kawangkoan yang siap memanjakan lidah kita.
Ada dua jenis kacang Kawangkoan, yang pertama biji kacang yang berwarna merah (warna kulit arinya merah) dan yang kedua berwarna putih. Yang berkulit ari warna merah rasanya lebih gurih.
Kacang kawangkoan merupakan landmark bagi kota ini. Jadi ada yang kurang bila kita datang ke Kawangkoan tanpa mencicipi kacang torenya.