Siapa sangka singkong yang dipandang sebelah mata karena dianggap makanan kampung bisa menjadi cemilan favorit Dunia? Aneh? tentu saja tidak! Dengan ketarmpilan mengolah dan kreatifitas dalam penyajian, singkong kampung ternyata bisa menggoyang lidah Dunia tak ubahnya seperti cemilan lain yang sudah ada di seantero jagat.
Jika kita masuk ke Supermarket di Indonesia, kita tidak heran melihat banyaknya produk irisan kentang (french fries) yang dipajang dalam freezer, dan kita belum pernah melihat irisan singkong seperti kentang tadi, entah apa sebabnya mungkin bagi masyarakat Indonesia kurang bergengsi jika makan singkong, takut disebut orang kampung, atau miskin!
Singkong yang sudah di kupas dan di potong siap di masak |
Tapi sayangnya produk singkong ini bukan dari petani Indonesia, melainkan dari petani Malaysia, Vietnam dan Thailand. Tapi yang namanya Singkong tetap saja sama dengan singkong yang ada di Indonesia baik rasa maupun bentuknya.
Untuk mengolah singkong agar enak dinikmati, cara pembuatannya pun mudah dengan penampilan yang tak kalah elegan, tidak kalah keren dari dessert Eropa seperti tiramisu, crepes, es cream dll.
Singkong parut |
Cara membuatnya pun tidak rumit pas sekali untuk orang yang tidak ingin berlama-lama di dapur, cukup campurkan semua singkong halus yang tidak lagi beku dalam kemasan sebanyak 454 gram dengan 150 gram gula putih, vanili, sedikit garam dan 100 gram parutan kelapa. Setelah itu, digulung-gulung dan di kukus selama 20 menit kemudian digulingkan di parutan kelapa dan sajikan.
Bola-bola singkong ini bisa berwarna-warni, namun, orang Eropa seringkali hati-hati dengan makanan yang warnanya terlalu menyolok mata seperti hijau, merah atau kuning, untuk itu, pilih warna putih dan campuran coklat saja.
Orang Jerman, orang New Zealand, orang Senegal, orang Yunani atau Jepang. Pasti suka dan ketagihan. Padahal makanan itu berbahan cassava (singkong).