Fenomena Vickynisasi yang kontroversialisasi
Selalu ada dua sisi dalam setiap peristiwa. Sisi baik dan sisi buruk. Jika kita sempat terkecoh karena kepawaian seseorang dalam berkata-kata beberapa saat lalu, kemudian dibuat terbahak-bahak karena ada yang tersadar akan keanehan kosakata yang dipakai, lantas kebaikan datang menyusul perlahan.
Bagaimanapun, tidak bisa ditawar bahwa sebagai seorang Indonesia sejatinya akan selalu peduli jika ada bagian dari negeri ini yang dibuat kacau oleh satu pihak, sekalipun soal bahasa. Seperti fenomena bahasa yang dulu-dulu sudah muncul dan menjadi topik perbincangan, sebut saja Alay, rupanya vickynisasi juga menjadi topik paling hits saat ini.
Kita perlu berterima kasih pada Vikcy atas kata-katanya….
Gaya bicara Vicky itu (yang disebut dengan vickynisasi) langsung menjadi tren, baik di kalangan orang biasa, maupun selebriti. Foto-foto lucu yang diambil dari perkataan Vicky juga banyak bermunculan. Kemudian ada plesetan yaitu KBBV alias Kamus Besar Bahasa Vicky.
Ada juga penjelasan ngawur dan lengkap dengan contoh kalimat yang diambil dari ucapan Vicky seperti di bawah ini:
Kontroversi Hati
Arti: Sebuah gejolak dalam hati yang bertentangan, menggambarkan kebimbangan.
Contoh: Duh, kontroversi hati nih gue. Mending makan ayam atau lele ya?
Konspirasi Kemakmuran
Arti: Sebuah kondisi di mana kemakmuran menjadi sebuah hal yang hakiki dan sangat diperlukan.
Contoh: Duh, pengin jalan-jalan, tapi enggak punya duit nih. Benar-benar konspirasi kemakmuran nih liburan.
Harmonisisasi
Arti: Proses menuju harmonisasi
Contoh: Kurang kompak nih! Kita harus harmonisisasi.
Mempertakut
Arti: Membuat jadi lebih takut
Contoh: Wah belum jera juga nih mereka. Kita harus memikirkan sesuatu untuk mempertakut mereka!
Statusisasi Kemakmuran
Arti: Proses penentuan status kemakmuran
Contoh: Kekayaan Amir belum diketahui karena dia belum melalui statusisasi kemakmuran.
Labil Ekonomi
Arti: Suatu kondisi di mana kondisi ekonomi seseorang sedang tidak stabil.
Contoh: Aduh gue enggak ikut deh bro, lagi labil ekonomi nih.
Tak ada salahnya Oyin mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa yang simpel. Bukan mau jadi sok pintar, tapi jujur saja Oyin juga pusing saat pertama kali dengar kata-kata ini :
*
“Di usiaku saat ini ya, 29 my age ya, tapi aku masih tetap merindukan apresiasi karena basicly aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menunjukkan kepada konspirasi kemakmuran,"
"Kita belajar harmonisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita tidak boleh terlalu ego terhadap suatu kepentingan yang mengkudeta apa yang menjadi keinginan ya. Dengan adanya hubungan ini bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia tapi menjadi confident."
"Tapi kita harus bisa menyiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik,"
*
Hasil menerka-nerka :
“Di usiaku saat ini ya, my age is 29 years old (umurku 29 tahun) ya, tapi aku masih ingin dihargai (dipuja-puja kalau boleh) karena sebenarnya aku suka musik, walaupun aku bimbang apakah dengan bermusik akan bisa hidup makmur atau tidak.
Kita belajar untuk menyelaraskan hal-hal dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Aku pikir kita tidak boleh terlalu egois terhadap suatu kepentingan pribadi yang dapat menghambat cita-cita pasangan. Dengan adanya hubungan ini, bukan untuk membuat keluarganya takut atau cemas akan perbedaan status, bukan menyebut-nyebut mereka sebagai orang miskin (status makmur yang rendah), tapi justru membuat mereka menjadi nyaman.
Tapi kita harus bisa menyiasati kecerdasan yang dimiliki untuk mempertahankan kondisi ekonomi yang labil alias gonjang-ganjing menjadi tetap stabil.”
Tanpa tahu isi kepalanya Vicky saat berceloteh itu, barangkali demikianlah maksud perkataannya. Oyin juga pusing memahami, dan pemahaman Oyin jelas berbeda dengan orang lain. Jadi, hanya Tuhan dan Vicky-lah yang tahu maksud kata-kata itu.
"Mungkin karena pernah kuliah di Amerika, bahasa Inggrisnya enggak terlalu bagus, enggak kayak di London. Ya mungkin gitu," kata adik Vicky, Daby Lestari saat berbincang melalui telefon, Rabu (11/9/2013). --> diwawancarai oleh okezone.com
Wah, enggak tau deh mau komen apa……
Catatan: tulisan diambil dari berbagai sumber, wong isi kamusnya sama saja, yang asli karangan Oyin hanya penerjemahan yang barangkali ngawur juga. Haha.. iseng-iseng membuat ketawa…
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)