Asal-usul ide menyiram air dingin ke kepala seseorang untuk mengumpulkan uang amal tidaklah jelas dan telah dikaitkan dengan berbagai sumber. Dari pertengahan 2013 hingga awal 2014, tantangan yang tidak diketahui asalnya sering disebut "Ice Bucket Challenge" menjadi populer di media sosial di daerah-daerah utara Amerika Serikat. Pada akhirnya ini merupakan pilihan menyumbangkan uang untuk penelitian kanker atau harus mau disiram air dingin.
Salah satu versi dari tantangan, yang berlangsung di Salem, Indiana pada awal 15 Mei 2014, terlibat menyiram peserta dengan air dingin dan kemudian menyumbangkan untuk amal, misalnya Divisi Auckland dari Cancer Society Selandia Baru . Tantangan serupa itu biasanya difilmkan sehingga rekaman bisa dibagi secara online.
Petugas pemadam kebakaran The National mempopulerkan "Ice bucket challenge" pada awal 2014 untuk mengumpulkan dana bagi penelitian terhadap penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).
Pada tanggal 20 Mei 2014, Washington Township, pemadam kebakaran New Jersey memposting sebuah video di YouTube yang berpartisipasi dalam "Ice bucket challenge" dengan selang pemadam kebakaran. Sayangnya, anggota yang berpartisipasi departemen itu kemudian dihukum karena menggunakan peralatan pemadam kebakaran tanpa izin.
Selanjutnya, setelah berhasil melakukan tantangan ini, seseorang bisa menantang siapapun yang disebut untuk melakukan hal yang sama.
Dalam waktu 24 jam ditantang, peserta harus merekam video dirinya dalam rekaman video. Pertama, mereka mengumumkan penerimaan mereka terhadap tantangan yang diikuti dengan menuangkan es ke dalam seember air. Kemudian, ember tersebut akan diangkat dan dituangkan di atas kepala peserta. Kemudian peserta itu dapat memberikan sebuah tantangan untuk orang lain.
Whether people choose to donate, perform the challenge, or do both varies. In one version of the challenge, the participant is expected to donate $10 if they have poured the ice water over their head or donate $100 if they have not.(Wikipedia)
Apakah orang memilih untuk menyumbangkan, melakukan tantangan, atau melakukan keduanya ternyata bervariasi. Dalam salah satu versi dari tantangan, peserta diharapkan untuk menyumbangkan $ 10 jika mereka telah menuangkan air es di atas kepala mereka atau menyumbangkan $ 100 jika mereka tidak mau melakukan tantangan.
Apakah ALS itu?
Tren Ice Bucket Challenge dengan efek viralnya di internet membuat banyak orang ingin ikut-ikutan melakukannya. Sayangnya, dari sekian banyak video tantangan mandi es yang beredar, hanya sedikit yang menjelaskan tentang penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) itu sendiri. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit Lou Gehrig karena ia merupakan tokoh yang menderita penyakit ini.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit itu, kita perlu membaca lima poin berikut.
Memengaruhi tubuh dan pikiran
Penyakit ini menyerang sel saraf yang mengontrol gerak yang disadari, seperti menggerakkan kaki atau tangan, membuat ekspresi wajah, hingga bernapas. Meskipun tidak memengaruhi kecerdasan, tetapi beberapa orang dengan ALS mungkin akan mengalami depresi atau penurunan kemampuan kognitif, seperti mengambil keputusan dan mengingat, seperti yang diungkapkan oleh institut gangguan saraf dan stroke nasional Amerika Serikat.
Penyakit ini tidak selalu diturunkan
Hanya 5-10 persen dari seluruh kasus yang ada hubungannya dengan faktor keturunan. Namun, mayoritas 90 persen pasien dengan ALS tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit ini.
Lebih umum pada laki-laki dan orang Kaukasia
Penyakit ini lebih umum terjadi pada laki-laki dibanding perempuan, serta lebih banyak orang Kaukasia yang mengalaminya dibandingkan dengan ras lainnya. Detailnya, lebih dari 20 persen penyakit ALS mungkin terjadi pada laki-laki, dan 93 persen orang yang tercatat menderita ALS adalah orang Kaukasia. ALS paling banyak terjadi pada orang berusia antara 60-69 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan usia yang lebih muda juga dapat terkena penyakit ini.
Gejala tidak tiba-tiba
Gejala ALS tidak serta merta datang ketika seseorang baru bangun tidur lantas mengalami kelumpuhan. Gejala seringkali datang tanpa disadari. Gejala awalnya biasanya kram, otot tegang, serta kesulitan mengunyah dan menelan. Lama-kelamaan, orang dengan ALS juga kehilangan kemampuan bernapas dan menelan. Kebanyakan orang akan meninggal dua sampai lima tahun ke depan setelah terdiagnosis, penyebabnya paling banyak karena gangguan pernapasan.
Orang dengan ALS bisa panjang umur
Meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan ALS, tetapi studi klinis menunjukkan bahwa ada obat yang disebut Riluzole yang dapat membantu meringankan gejala dan memperlambat pengembangan penyakit.
Banyak orang telah melakukan tantangan ini, termasuk artis dalam dan luar negeri. Berikut ini sebagian foto-foto dari mereka yang peduli.
*foto dan teks diambil dari berbagai sumber