» » » Obat Generik dan obat Paten untuk diketahui

Pembaca :

Pertanyaan dari masyarakat yang sering terlontar terkait dengan obat generik, diantaranya:
Apa beda obat generik dan obat paten ?
Mengapa obat generik lebih murah ?
Apakah kualitas obat generik tidak kalah dengan obat paten ?
Apakah kualitas obat paten pasti lebih bagus dibanding obat generik ?

Dinamika pembahasan obat tak pernah ada habisnya, terlebih ketika membicarakan harga obat yang mahal di Indonesia.

Untuk menanggulangi persoalan mahalnya harga obat, Pemerintah telah menerbitkan kebijakan kewajiban penggunaan Obat Generik bagi institusi layanan medis Pemerintah, melalui Permenkes No:HK.02.02/Menkes/068/I/2010, yang merupakan aturan baru dari peraturan sebelumnya, agar harga obat dapat terjangkau, murah, mudah didapat dan kualitasnya sama dengan obat paten ataupun obat bermerek.

Adapun harga obat generik terbaru, sebanyak 453 item, ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. HK.0301/Menkes/146/I/2010, tertanggal 27 Januari 2010.

Selalu ada asumsi bahwa paten lebih ampuh daripada generik apadahal aslinya sama aja cuma beda pabrik dengan beda bungkus.

Jangan lupa P.O.S (Power on Suggestion), cukup memiliki dampak dalam pengobatan, misal kita biasa minum antibiotik Amoxan kemudian kebetulan kosong terpaksa menggunakan Amoxcillin, tapi karena sugestinya sudah cocok degan Amoxan pasti akan beda efikasinya.

Sebagai contoh, pasien yang diberi Placebo dalam studi ilmiah menunjukkan adanya perbaikan, padahal Placebo itu hanya sejenis tepung, karena sugesti pasien Placebo adalah obat, maka pasienpun sembuh setelah memakannya. Nah, inilah yang dimaksud Power on Suggestion, atau kekuatan sugesti.

Untuk memudahkan perbedaan penamaan obat, terkait generik dan paten, definisi singkatnya adalah sebagai berikut:

OBAT GENERIK:
Adalah nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang dikandungnya, sesuai nama resmi International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia.

Contohnya:
Parasetamol,
Antalgin,
Asam Mefenamat,
Amoksisilin,
Cefadroxyl,
Loratadine,
Ketoconazole,
Acyclovir, dan lain-lain. Obat-obat tersebut sama persis antara nama yang tertera di kemasan dengan kandungan zat aktifnya.

OBAT PATEN:
Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset. Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional. Obat yang telah diberi hak paten ini tidak boleh diproduksi dan dipasarkan dengan nama generik oleh industri farmasi lain tanpa izin pemilik hak paten selama masih dalam masa hak paten.

Berdasarkan UU No 14 tahun 2001, tentang Paten, masa hak paten berlaku 20 tahun (pasal 8 ayat 1) dan bisa juga 10 tahun (pasal 9). Contoh yang cukup populer adalah Norvask. Kandungan Norvask (aslinya Norvasc) adalah amlodipine besylate, untuk obat antihipertensi.

Pemilik hak paten adalah Pfizer. Ketika masih dalam masa hak paten (sebelum 2007), hanya Pfizer yang boleh memproduksi dan memasarkan amlodipine. Bisa dibayangkan, produsen tanpa saingan. Harganya pasti luar biasa mahal. Biaya riset, biaya produksi, biaya promosi dan biaya-biaya lain (termasuk berbagai bentuk upeti kepada pihak-pihak terkait), semuanya dibebankan kepada pasien.

Setelah masa hak paten berakhir, barulah industri farmasi lain boleh memproduksi dan memasarkan amlodipine dengan berbagai merek, karena masa hak patennya sudah berakhir.

OBAT GENERIK BERMEREK:
Adalah obat generik tertentu yang diberi nama atau merek dagang sesuai kehendak produsen obat. Biasanya salah satu suku katanya mencerminkan nama produsennya. Contoh, natrium diklofenak (nama generik). Di pasaran memiliki berbagai nama merek dagang,
Misalnya :
Voltaren,
Voltadex,
Klotaren,
Voren,
Divoltar, dan lain-lain.

Nah, jelaslah bahwa obat genrik bermerek yang selama ini dianggap obat paten sebenarnya adalah obat generik yang diberi merek dagang oleh masing-masing produsen obat. Dan jelas pula bahwa pengertian paten adalah hak paten, bukan ampuh hanya karena mahal dan kemasannya menarik.

PERBANDINGAN
Dari sekilas penjelasan di atas, nampaklah bahwa khasiat zat aktif antara obat generik dan obat generik bermerek adalah sama sejauh kualitas bahan dasarnya sama.

Contoh misalnya saja Anda punya pabrik obat bernama Oyin farma, memproduksi Natriun diklofenak dengan 2 jenis obat. Yang pertama obat generik, otomatis namanya tetap Natrium diklofenak.

Yang kedua obat generik bermerek, yaitu menggunakan nama dagang, pertimbangannya agar mudah laku di pasaran, misalnya Okivoltar. Otomatis kualitas khasiat kedua obat berbahan Natrium diklofenak yang diproduksi Oyin farma tersebut sama, karena bahan dasar serta produksennya sama tentu kualitasnya juga sama.

Bedanya hanya pada nama, kemasan dan tentunya harga. Dimana Natrium diklofenak generik dengan harga yang sudah ditetapkan sesuai peraturan dan satunya mokivoltar dengan harga lebih mahal, sesuai pangsa pasar dan segala lika-likunya. Generik bermerek ini yang sering salah kaprah degan obat paten.

Mengapa harga obat generik jauh lebih murah ketimbang obat generik bermerek ? Sebagaimana contoh di atas, Natrium diklofenak 50 mg, para produsen obat yang memproduksinya menggunakan nama generik yang sama, yakni Natrium diklofenak dengan label generik. Tanpa promosi, tanpa upeti dan tanpa biaya-biaya non produksi lainnya.

Harganya sudah ditetapkan, yakni HNA (Harga Netto Apotek) plus PPN = Rp 10.884,- berisi 50 tablet dan HET (Harga Eceran Tertinggi) = Rp 13.605,- sebagaimana diatur Kepmenkes No.HK.03.01/Menkes/146/I/2010. Artinya, harga per tablet Natrium diklofenak 50 mg gak akan lebih dari Rp 272,- per tablet, siapapun produsennya. Tidak bisa diotak-atik lagi. Itu sebabnya harga obat generik jauh lebih murah ketimbang obat generik bermerek.

Kesimpulan :
  • Masing-masing pilihan ada positif negatifnya.
  • Ada pendapat yang mengatakan obat generik dan obat bermerk itu sama saja, dasarnya hasil pengalaman sendiri.
  • Ada juga pendapat yang bilang obat generik dan obat bermerk efeknya tentu beda, dasarnya hasil pengalaman sendiri.
  • Ada yang berbicara bak seorang peneliti tangguh, obat paten secara umum lebih berkhasiat karena itu hasil riset dan selalu terkontrol baik secara farmakologi maupun farmakokinetikanya, dan biaya untuk itu memang mahal, jada wajar kalau harganya mahal...
Obat Generik gratis yang sering dilakukan sebagian masyarakat Indonesia jika tereserang flu atau masuk angin adalah melakukan kerokan seperti pada gambar dibawah ini :


Ada pendapat mengenai khasiat obat yang berbeda meski sama obatnya cuma beda merk itu bisa dipengaruhi oleh :

1. kualitas bahan zat aktifnya (ex mana: Eropa, India atau China)
2. kualitas bahan tambahan, karena obat juga menggunakan zat tambahan apalagi obat paten dengan dosis kecil misalnya dexamethason 0,5 mg padahal bobot tablet 100mg, berarti sisanya bahan tambahan..
3. formulasinya, ini terbaca dari uji di lab, seperti uji disolusi, uji kadar dan lain2..
4. faktor sugesti

Dalam ilmu ekonomi, secanggih apapun produk yang dihasilkan, jika tidak dapat menjual, tentu saja produk tersebut hanya akan teronggok di gudang, berdebu, kedaluarsa dan dibuang. Oleh karena itu, para produsen berlomba agar produk yang dihasilkannya laku keras dipasaran, yaitu dengan bebagai cara misalnya membuat kemasan semenraik mungkin agar orang mau melirik dan kemudian membelinya.

Mengadakan promosi untuk mengenalkan produsinya kepada masayarakat luas. Memberikan semacam upeti atau bonus pada pihak terntentu agar mau menggunakan produksinya. Tentu saja semua yang dilakukan oleh produsen mengeluarkan banyak biaya, kadang kemasan bisa lebih mahal dari isinya, nah, biaya-biaya tersebut akan dibebankan kepada konsumen, inilah salah satu penyebab mengapa harga barang bisa menjadi mahal.

Buka pikiran, pertimbangkan semua aspek, termasuk kemampuan finansial. Karena aspek2 tersebut tiap orang berbeda2.
Ambil pilihan yg menurut Oyiners memberikan efek positif paling maksimal dengan efek negatifnya seminimal mungkin.
Cepat atau lama sembuh kita yang merasakan, mahal atau murah kita yang membayar, so take your own benefit and risk, dont blame anyone.

Jangan mudah terjebak oleh iklan atau mulut salesman / girls, karena mereka sudah dilatih oleh manager pemasaran, bagaimana mensugesti orang agar mau mengikuti perintahnya.

Jangan terjebak oleh kalimat iklan yang memiliki bahasa meyesatkan misalnya dalam dunia internet, Gunakan Paket Unlimited 30 Hari 2GB FUP, tapi setelah FUP habis sebesar 2GB, kecepatan akan diturunkan. Padahal pengertian unlimited dalam bahasa Inggris jika diterjemhakan dalam bahasa Indonesia, artinya tak terbatas. Tapi oleh provider kalimat tersebut disamarkan dengan tambahan kata FUP.

Jika kecepatan diturunkan tentu saja kita hanya bisa melihat halaman kosong..karena browser tidak dapat mengakses halaman yang kita buka, web did not responding..., padahal internet tersambung dengan sinyal full ! Inilah salah satu kelicikan dalam menarik minat buat orang-orang yang kurang cermat dalam mengartikan kata-kata yang mengandung jebakan !

(FUP = Fair Usage Policy, maksudnya  pemakaian secara wajar). Jadi jika sampean sudah melebihi jatah FUP dianggap tidak wajar,  makanya internet nyala tapi tidak bisa untuk mengakses sebuah situs, web did not responding, jadi sama aja bo'ong kan ?



Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Obat Generik dan obat Paten untuk diketahui . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda