Seketika aku terjerembab
Tertegun kala fajar menyingsing
Mendegupkan irama jantung
Hentakan demi hentakan tak membuatku gentar
Tiba-tiba aku teringat
Akan rumput hijau di lereng bukit
Gumpalan awan putih merekah
Sang domba mengembik kegirangan
Sungai kecil di samping gubuk usang
Kutu-kutu daun kelapa membumbung di atap
Memori ini kusebut rindu
Aku rindu kampung halamanku
Perjuangan tak selalu berakhir bahagia
Walau terkadang si itik menari riang ketika menemukan kembali sang induk
Mungkin hanya senja yang mampu menjelaskan
Seperti mengukir asa di tanah hampa
Sungguh perih.. ketika aku berjuang demi hidup
Ingin murka tapi tak kuasa
Tapi aku percaya satu hal
Sang malam tak sedetikpun meninggalkanku
Membayar setiap peluh dengan jutaan cahaya
Mengorek senyum seharum kenanga
Menggugah setiap bait doa
Mewujudkan seluruh harap dalam bisikan hati...
Awan hitam mengajaku berjalan ..
walau di tengah gelap aku tak merasa takut ..
kehitaman awan yang begitu pekat ..
melindungi setiap sudut hidupku ..
Ibu biarlah aku belajar merangkak ..
menuju puncak kisah hidup ku ..
langkah demi langkah aku beranjak ..
ada sebuah cerita harus aku tinggal ..
Kini aku telah menemukan apa yang aku cari ..
Lembar cerita baru mulai ku tulis ..
warna-warna dunia mulai terlukis satu demi satu ..
Sekarang aku telah berdiri di tengah ..
di antara lembah dan puncak dunia ..
mengertilah ibu ini saatnya aku mengembangkan sayapku ..
Terima kasih dulu kau selalu belai diriku dengan penuh cintamu..