Sebelum menanak nasi, beras wajib dicuci terlebih dahulu dengan air bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras dari kulit yang terbawa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang terlihat atau kotoran lainnya.
Setelah selesai mencuci beras, pada umumnya air hasil pencucian beras dibuang begitu saja karena air tersebut dianggap kotor akibat air cucian beras terlihat putih keruh dan membawa partikel halus yang menempel di butiran beras.
Air cucian beras sebenarnya sangat bermanfaat untuk tanaman. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar.
Kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Selain itu, formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P. fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman.
Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman serta mampu untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen atau memicu ketahanan sistemik dari tanaman terhadap penyakit tanaman.
Oleh karena itu, air cucian beras hendaknya jangan dibuang. Manfaatkan air beras untuk menyuburkan tanaman, cara memanfaatkannya adalah sebagai berikut:
- Setelah mencuci beras, tampung air cucian beras
- Diamkan 1-2 menit
- Manfaatkan botol air minum bekas sebagai media penampung air cucian beras (reduce & recycle)
- Siramkan air cucian tersebut ke tanah pekarangan ataupun pot tanaman.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.