» » Spionase dalam dunia bisnis yang perlu diwaspadai

Pembaca :

Industri rokok menyumbang pendapatan hingga Rp.28,9 triliun kepada negara melalui pajak cukai, karena banyak perokok aktif baik pria maupun wanita. Kita tahu bahwa merokok itu akan merugikan kesehatan karena banyaknya racun yang dikandung di dalamnya. Tapi orang tetap saja merokok dengan berbagai alasan dan menghiraukan larangan merekok yang sudah jelas akan merugikan diri sendiri atau orang lain di sekitarnya.

Jika melihat hasil pajak yang demikian besar yaitu Rp.28,9 triliun atau 46,09% dari target total sepanjang tahun 2011 Rp.62,7 triliun. Betapa menggiurkannya bisnis rokok ini. Lalu berapa keuntungan yang diperoleh pemilik pabrik? Tentu akan jauh lebih besar lagi.

Penyumbang terbesar cukai rokok adalah PT Gudang Garam Tbk, disusul oleh PT Sampoerna Tbk, serta PT Djarum Kudus. Sedangkan posisi selanjutkan disumbang oleh produsen rokok Bentoel, dan disusul oleh pabrikan rokok yang skalanya lebih kecil.

Itulah sekelumit gambaran tentang hebatnya bisnis rokok, pada tulisan ini, Oyin bukan mau membahas masalah cara membuat rokok, karena untuk meramu rokok, tidak semua orang bisa melakukan. Tapi lika-liku bisnisnya yang mungkin bermanfaat bagi kita yang ingin berwirausaha.

Rokok kretek Indonesia pertama kali diciptakan oleh orang asli Indonesia bukan oleh warga keturunan, yaitu pada akhir abad ke 19, oleh orang asli Kudus bernama Haji Djamari. Jadi perkembangan rokok di Indonesia berawal dari kota Kudus, Jawa Tengah.

Lalu mengapa hingga kini yang menguasai bisnis rokok terbesar justru bukan dilakukan oleh orang asli Indonesia tapi oleh warga negara keturunan? Nah, di sinilah Oyin ingin membahas lika-liku spionase dalam dunia bisnis yang masih relevan hingga era teknologi digital saat ini.

Ada dua kategori dalam suatu perusahaan di mana kategori pertama adalah menciptakan barang atau jasa yang akan dijual sedangkan kategori kedua adalah menjual hasil produksinya atau jasanya.

Sehebat apapun barang yang dihasilkan tapi jika tidak dapat menjual maka barang tersebut hanya akan teronggok digudang, berdebu dan akhirnya perusahaan tersebut tutup karena bangkrut.

Sekilas tentang Sang Pionir rokok kretek:
Di sebuah desa bernama Janggalan, kecamatan kota Kudus ditahun 1863, ibu Markanah melahirkan anak keduanya. Anak itu diberi nama Rusdi. Ayah Rusdi adalah Haji Sulaiman, seorang kepala desa (lurah) didesanya, Janggalan.

Rusdi tidak pernah bersekolah kendati anak lurah, karenanya dia buta huruf. Diusia 17 tahun Rusdi mengganti namanya menjadi Nitisemito, nama Jawa yang terus disandangnya sampai akhir hidupnya, juga disandang oleh keturunannya.

Mbok Nasilah, Pada awalnya ia mencoba meracik rokok, untuk menggantikan kebiasaan nginang para kusir dokar agar warungnya tidak kotor karena banyaknya ludah yang dibuang oleh para kusir tersebut diantaranya Nitisemito. Salah satu ramuan rokoknya dengan menambah cengkeh ke tembakau. Campuran ini kemudian dibungkus dengan klobot atau daun jagung kering dan diikat dengan benang. Rokok ini disukai oleh para kusir dokar dan pedagang keliling.

Singkat cerita, Nitisemito menikahi Nasilah dan mengembangkan usaha rokok kreteknya menjadi mata dagangan utama. Usaha ini maju pesat. Nitisemito memberi label rokoknya "Rokok Tjap Kodok Mangan Ulo" (Rokok Cap Kodok makan Ular).


Nama ini tidak membawa hoki malah menjadi bahan tertawaan. Nitisemito lalu mengganti dengan Tjap Bulatan Tiga. Lantaran gambar bulatan dalam kemasan mirip bola, merek ini kerap disebut Bal Tiga. Julukan ini akhirnya menjadi merek resmi dengan tambahan Nitisemito (Tjap Bal Tiga H.M. Nitisemito).


Bal Tiga resmi berdiri pada 1914 di Desa Jati, Kudus. Setelah 10 tahun beroperasi, Nitisemito mampu membangun pabrik besar diatas lahan 6 hektar di Desa jati.

Usaha Nitisemito semakin besar dan uang yang masuk semakin deras, untuk lebih mudah mengontrol keuangan, Nitisemito memperkerjakan akuntan asal Belanda, orang kulit putih. Ironis untuk zaman itu, seorang pribumi mampu memperkerjakan orang Belanda. Biasanya orang pribumi bekerja pada orang-orang Belanda.


Munculnya persaingan..
Banyak trik dan cara untuk menjatuhkan usaha seseorang yang dianggap sukses dan punya pengaruh.
Ambruknya pasaran Bal Tiga disebut sebut juga karena berdirinya rokok Minak Djinggo pada tahun 1930. Pemilik rokok ini, Kho Djie Siong, adalah mantan agen Bal Tiga di Pati, Jawa Tengah. Sewaktu masih bekerja pada Nitisemito, Kho Djie Siong banyak menarik informasi rahasia racikan dan strategi dagang Bal Tiga dari M. Karmaen, kawan sekolahnya di HIS Semarang yang juga menantu Nitisemito.


Pada tahun 1930, Minak Djinggo, yang penjualannya melesat cepat memindahkan markasnya ke Kudus. untuk memperluas pasar, Kho Djie Siong meluncurkan produk baru, Nojorono. Setelah Minak Djinggo, muncul beberapa perusahaan rokok lain yang mampu bertahan hingga kini seperti rokok Djamboe Bol milik H.A. Ma'roef, rokok Sukun milik M. Wartono dan Djarum yang didirikan Oei Wie Gwan.


Perusahaan rokok kretek Djarum berdiri pada 21 April 1951 dengan 10 pekerja. Oei Wie Gwan, mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini, mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada tahun 1955, Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya. Produksinya makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan pengolah tembakau pada tahun 1967.

Dari berbagai sumber

Disclaimer
Oyin Ayashi admits that though we try to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Postings may contain Information, speculation or rumor. We find images from the Web that are believed to belong in the public domain. If any stories or photos that appear on the site are in violation of copyright law, please write in comment box and we will remove the offending section as soon as possible. (Oyiners = Blog reader)

Above article written by Unknown

bean
Hi there!, You just read an article Spionase dalam dunia bisnis yang perlu diwaspadai . Thank you for visiting our blog. We are really enthusiastic in Blogging. In our personal life we spend time on photography, mount climbing, snorkeling, and culinary. And sometimes We write programming code.
«
Next
Newer Post
»
Next
Older Post

Silakan beri komentar dengan akun facebook Anda